GIANYAR, BALIPOST. com – Dalam kondisi pandemi covid-19, perajin perak kesulitan dalam memasarkan produk. Perbekel Celuk, Nyoman Rupadana Selasa (19/1), mengatakan pengusaha perak, dan masyarakat Celuk memanfaatkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna membantu memasarkan produk kerajinan perak secara  online.

Diungkapkannya, lesunya sektor pariwisata menyebabkan perajin perak kesulitan memasarkan produk. Selama ini mereka memasarkan produk kerajinan perak melalui 30 art shop yang ada di sekitar Desa Celuk.

Nyoman Rupadana menjelaskan lesunya sektor pariwisata menyebabkan kunjungan wisatawan ke art shop menurun sehingga permintaan kerajinan perak juga menurun. Para perajin perak yang berusia tua memang masih mampu optimal dalam produksi hanya saja tidak memahami masalah teknologi informasi (TI) dalam pemasaran online. “Generasi muda selaku generasi milenial akan dioptimalkan untuk memasarkan produk perak di Celuk secara online,” ucapnya.

Baca juga:  Pencurian Sapi Resahkan Warga Selemadeg

Sebagai pilot project, 2021 Desa Celuk akan mengoptimalkan peran BUMDes untuk membantu memasarkan produk kerajinan perak masyarakat secara online. ” Dana desa juga akan dioptimalkan memperkuat permodalan BUMDes, pelatihan SDM, penguatan sarana TI sehingga bisa memasarkan produk kerajinan perak di Celuk,” jelasnya.

Nyoman Rupadana menyampaikan semua kerajinan Celuk akan dipasarkan melalui BUMDes. ” BUMDes akan mendapatkan persentase pendapatan dari membantu penjualan produk pengerajin Celuk secara online,” tambahnya.

Baca juga:  Puluhan  Koperasi di Jembrana  Belum RAT

Owner Sunsri Jewelry, Kadek Ganda Ismawan, mengatakan ketika sektor pariwisata menurun dan penurunan daya beli masyarakat pengerajin wajib melakukan pemasaran secara online. Pemasaran online ini bisa menyasar pasar nusantara seperti dari Jakarta.

Pemasaran online juga menyasar pasar mancanegara. Seperti Sunsri Jewelry mampu menyasar pasar Swis, Amerika, dan Jerman melalui pemasaran secara online.

Kadek Ganda Ismawan mengakui akibat resesi ekonomi global pendapatan masyarakat dunia menurun. Ini secara tidak langsung menurunkan permintaan buyer terhadap kerajinan perak. ” Selain buyer lama, masih ada buyer baru membeli produk perak Celuk dipasarkan secara online di negaranya,” tambahnya. (Wirnaya/Balipost)

Baca juga:  Masih di Atas 40 Orang, Tambahan Warga Bali Terpapar COVID-19
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *