BANGLI, BALIPOST.com – Jalan di Desa Apuan, Kecamatan Susut, tepatnya di sebelah timur SD N 3 Apuan, tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Pasalnya badan jalan jebol akibat hujan deras.
Informasi yang dihimpun Jumat (1/1) menyebutkan, jebolnya jalan di Desa Apuan itu terjadi pada Rabu (30/12) lalu sekitar pukul 16.15 wita. Panjang jalan yang jebol mencapai kurang lebih 3 meter dengan lebar kurang lebih 1,5 meter. Jalan jebol dipicu debit air hujan melebihi kapasitas gorong-gorong drainase sehingga dinding di selatan jalan dengan ketinggian kurang lebih 20 meter amblas.
Menurut warga setempat, I Made Cerita, jalan jebol itu sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Sejak dirinya masih menjabat sebagai perbekel. Namun ketika itu kondisi jalan jebol tidak parah. “Jadi sebenarnya sudah dari dulu sudah tergerus. Karena terus diguyur hujan jadinya jebol,” terangnya.
Cerita mengaku saat masih jadi perbekel dirinya sudah sempat beberapa kali melaporkan kondisi itu ke dinas terkait. Namun tidak kunjung mendapat penanganan. Menurutnya, kemungkinan penanganan jalan itu terbentur anggaran. Akibat jebolnya jalan tersebut, saat ini warga yang ingin lewat di jalan itu harus memutar ke jalan lain. Yaitu dari depan kantor Desa Apuan ke utara tembus ke Desa Abuan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bangli I Wayan Suastika saat dikonfirmasi membenarkan adanya jalan jebol di desa Apuan. Dia menyebut jalan jebol itu ada ruas jalan Serokadan-Bangun Lemah. Penyebab jalan jebol karena hujan deras.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Wayan Lega dikonfirmasi terpisah menambahkan jebolnya jalan tersebut sudah dicek oleh pengamat dan mandor Kecamatan Susut. Mengenai penyebab jebolnya jalan tersebut karena tergerus air hujan. “Di bawah jalan ada saluran air membentang, itu harus diperbaiki saluran dan DPT-nya (dinding penahan tanah),” kata Lega.
Terkait perbaikan jalan jebol di Bangli, pihaknya mengaku sudah sempat memohon anggaran ke DPRD. Dia menyebut jalan jebol yang jadi prioritas untuk diperbaiki jumlahnya sekitar 15 titik. (Dayu Rina/Balipost)
