Petugas mengevakuasi pohon yang menimpa dapur milik warga Kalibukbuk. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras melanda Buleleng pada Sabtu (5/12). Hujan yang mengguyur mulai siang hingga petang hari itu menyebabkan pohon tumbang di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng.

Informasi dikumpulkan di lapangan, Minggu (6/12), pohon menimpa dapur milik Ketut Suwitra. Dia menuturkan, dapur yang terpisah dari bangunan rumah utama dalam kondisi kosong.

Saat hujan, dirinya bersama keluarga beristirahat di rumahnya. Sekitar pukul 15.30 WITA, hujan turun dengan deras diikuti angin kencang.

Saat itu, Suwitra terkejut mengetahui pohon yang tidak jauh dari dapurnya itu tiba-tiba miring. Tak berselang lama, pohon dengan diameter cukup besar itu tumbang, sampai akarnya terangkat.

Baca juga:  Hujan Deras Sehari, Pohon Tumbang dan Longsor di Tabanan

Pohon menimpa atap dapurnya yang terbuat dari seng. Perlengkapan dapurnya rusak karena tertimpa dahan pohon yang tumbang itu. “Ada suara gemuruh karena angin kencang. Saya lihat pohon Santen miring dan langsung tumbang. Saya lihat atap dapur sudah tertimpa pohon dan tidak sempat menyelamatkan perlengkapan di dapur,” katanya.

Suwitra kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat desa. Tidak berselang lama, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng memotong pohon tersebut.

Baca juga:  Awal 2020, Terjadi 118 Kali Bencana di Gianyar

Menunggu bantuan perbaikan dapur, Suwitra memasak di rumah utamanya. Dia pun telah menerima bantuan paket sembako dan perlengkapan rumah tangga yang dipasok Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng.

Tak hanya pohon tumbang, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan. Dari kejadian ini, sebuah dapur milik Gede Legawa (65) tertimbun tanah longsor. Semua perlengkapan dapur milik korban ikut tertimbun tanah.

Baca juga:  Intensitas Hujan Tinggi, Ini Wilayah Potensi Bencana di Klungkung

Perbekel Desa Bebetin, Gede Susanta mengatakan, sebelum kejadian korban yang juga keluarga dekatnya itu istirahat di rumahnya yang terpisah dari dapur. Posisi dapur itu berada di bawah tanah terjal dengan ketinggian sekitar 5 meter.

Di atas dapur merupakan sawah milik warga sekampungnya. Diduga karena labil, tanah terjal itu longsor kemudian menimbun dapur milik korban. “Posisi dapurnya di bawah sawah yang terjal, dan karena hujan deras kemarin, terjadi tanah longsor dan satu unit dpaurnya tertimbun,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *