Seorang WNA ditemukan tewas mengapung di sekitar kubangan Air Terjun Cemara, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Selasa (17/11). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib naas dialami seorang warga negara asing (WNA) Pablo Agusto (38). Saat berkemah di kawasan hutan lindung Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, dia justru ditemukan tewas.

Diduga, WNA yang tinggal sementara di Ubud, Kabupaten Gianyar itu mengalami depresi dan nekat melakukan tindakan berisiko, sehingga ditemukan tidak bernyawa. Informasi dikumpulkan di lapangan Selasa (17/11), korban bersama sekitar 20 orang teman-temannya camping di kawasan hutan Wanagiri pada Minggu (14/11).

Ketika akan mengakhiri kegiatan berkemah, korban sendiri tiba-tiba memisahkan diri dari rombongannya. Korban seorang diri ke tengah hutan lindung.

Baca juga:  Ombak Pasang, Sejumlah Rumah Warga di Temukus Rusak dan Tergenang

Sampai peserta meninggalkan lokasi, korban tidak kunjung kembali. Teman-temannya pun berusaha mencari, namun korban tidak ditemukan.

Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada Polisi dan meminta bantuan pencarian kepada Basarnas Provinsi Bali. Setelah personel polisi dan Basarnas melakukan penyisiran, kemarin sekitar pukul 11.55 WITA, korban berhasil ditemukan.

Dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa terapung di sekitar kubangan Air Terjun Cemara, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Jenazah korban kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian. Saat ini, jenazah dititipkan sementara di RSUD Buleleng.

Baca juga:  Mayat Mrs. X Mengapung di Ketapang

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, dari informasi lapangan sebelum kejadian korban diduga mengalami depresi. Karena gangguan kejiawaan itu, diduga kuat korban nekat melakukan aksi berisiko dan membahayakan akan keselamatan jiwanya sendiri.

Ini dikuatkan dengan keterangan salah seorang peserta rombongan camping yang masih ada hubungan keluarga. Pada 16 November 2020 korban dilihat berlari masuk ke dalam hutan. Keluarga dan rombongan yang lain kemudian berusaha menyusul korban dengan dibantu warga di sekitar lokasi.

Baca juga:  Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, Distan Kerahkan Puluhan Dokter

“Target diduga alami depresi, sehingga nekat melakukan hal yang berisiko. Sebelum ditemukan tewas keluarga melihat korban berlari ke dalam hutan, dan berusaha dikejar tidak berhasil ditemukan. Setelah kami lakukan penyisiran, terget ditemukan dalam kondisi tewas,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *