Abrasi melanda Pantai Tukadmungga. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kawasan pesisir di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng dilanda abrasi parah. Kondisi ini terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Akibat kerusakan ini, lingkungan pantai menjadi rusak dan kurang nyaman untuk aktivitas pariwisata dan nelayan di desa setempat.

Bahkan, sejumlah rumah penduduk di pinggir pantai ini mengalami kerusakan. Atas kondisi ini, pemeirntah diharapkan memprogramkan penanganan kerusakan abrasi di pesisir Pantai Tukadmungga.

Perbekel Desa Tukadmungga, Putu Mandia, Minggu (14/11) tidak menampik kalau kawasan pesisir di wilayahnya sedang dilanda abrasi parah. Dia mengatakan, kerusakan pantai di desanya itu sebagian sudah tertangani melalui pemasangan revetment pantai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Baca juga:  Tanggul Tergerus Longsor, Warga Banjar Patas Khawatir Kesulitan Air Bersih

Penanganan ini baru sampai di depan Pura Segara Tukadmungga. Sementara, dari depan Pura Segara kea rah barat sampai perbatasan Desa Anturan, Kecamatan Buleleng masih terabrasi.

Kerusakan terjadi karena terjangan ombak. Bahkan, kerusakan semakin parah ketika cuaca buruk.

Akibat terjangan ombak, pohon waru yang sebelumnya tumbuh rimbun, sekarang tumbang karena tanahnya tergerus ombak. Tak hanya itu, sejumlah pemecah gelombang juga sudah banyak yang hancur. “Dari dulu sudah rusak dan terus bertambah parah. Sudah pernah dipasangi pemecah ombak, namun kembali rusak karena ganasnya ombak, sehingga sekarang lingkungannya rusak parah,” katanya.

Baca juga:  Menipis, Logistik Kebutuhan Pokok Pengungsi di Rendang

Menurutnya, pemerintah daerah sudah memprogramkan penanganan abrasi melalui rencana pembangunan jogging track lewat usulan Pemulihan Eokonomi Nasional (PEN). Dengan program itu, Mandia mengaku optimis kerusakan pantai di daerahnya bisa ditangani dalam waktu dekat ini.

Apalagi, Desa Tukadmungga sendiri adalah penyangga pariwisata Pantai Lovina. “Harapannya dengan rencana pembangunan jogging track dari Banyuasri sampai ke Lovina itu bisa menangani abrasi pantai di daerah kami itu. Kami juga yakin kalau ada jogging track itu bukan saja menatasi abrasi, namun bisa mendukung pengembangan parwisata di daerah kami khsusunya wisata bahari,” sebutnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Puncak Musim Kemarau, Suhu Capai 33 Derajat Celsius
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *