Pelatih angkat besi PON Bali Ni Luh Sinta Darmariani (kiri), atlet PON Ketut ‘Banat’ Ariana, Ketua Umum Pengprov PABSI Bali I Wayan Bun ‘Obit’ Setiady, dan pelatih Joko Honggono (kanan). (BP/Nel)

GIANYAR, BALIPOST.com – Cabor angkat besi yang baru saja berdiri sendiri dari induk awal Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI), kini berubah menjadi Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi), dan Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI). Selama ini di ajang Porprov hanya melombakan olahraga pamer otot atau binaraga.

Sementara, angkat besi baru melakukan ekshibisi pada Porprov Bali XII/2015 di Buleleng, dan Porprov XIII/2017 di Gianyar. Sedangkan, saat hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali, di Tabanan pada 2019, angkat besi kembali tidak dilombakan. Akan tetapi, pada Porprov Bali XV di Badung pada 2022, cabor angkat besi sudah pasti dilombakan.

Baca juga:  Olahraga Squash Bali Mulai Bangkit

Ketua Umum Pengprov PABSI Bali masa bakti 2020-2025 I Wayan Bun Setiady, di Ubud, Minggu (11/10) menerangkan, persyaratan cabor angkat besi dipertandingkan minimal diikuti lima Pengkab dan Pengkot PABSI se-Bali. “Padahal, kami sudah menjajaki delapan kabupaten dan kota di Bali, dan tinggal Karangasem,” ujar pria yang akrab disapa Obit ini.

Bahkan, kedelapan daerah kepengurusan sudah siap, dan program kami terdekat melakukan sosialisasi ke Karangasem. Obit juga telah mengajak jajaran pengurus Pengprov melakukan audiensi ke KONI Bali. Selanjutnya, surat rekomendasi dilayangkan ke PB PABSI yang diketuai Rosan Perkasa Roeslani. Diakuinya, selama pandemi covid-19 ini, tidak mungkin melakukan acara pelantikan.

Baca juga:  Pencetak Upal Dituntut Enam Tahun dan Denda Rp 1 Miliar

Bahkan, lanjut Obit, PABSI diterima menjadi anggota KONI Pusat, pada Rakernas, Februari 2021. “Oleh sebab itu, kemungkinan agenda pelantikan Pengprov PABSI Bali, pada tahun 2021,” tuturnya. Susunan pengurus PABSI Bali, Sekum dijabat Made Purwita dan Wakil Ketua Joko Honggono, sekaligus pelatih PON.

Obit menambahkan, Bali hanya meloloskan seorang lifter Ketut ‘Banat’ Ariana, yang tinggal di Jembrana. Selama ini Banat berlatih secara mandiri dan tinggal di kampung sambil menunggu kelahiran bayinya. Jika anak keduanya lahir, Banat masih menunggu upacara tiga bulan anaknya. “Kemungkinan, awal 2021 Banat sudah bisa berlatih sentralisasi di Ubud, mudah-mudahan virus corona secepatnya berakhir,” ungkapnya. Selama berlatih, Banat dipoles duet pelatih, yakni Joko Honggono bersama Ni Luh Sinta Darmariani. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Binaragawan PON Bali Perlu Jam Terbang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *