Petugas melakukan pemantauan di lereng Gunung Agung. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Memasuki musim kemarau potensi untuk terjadinya kebaran hutan dilereng Gunung Agung rawan terjadi. Seperti pada Rabu (23/9) malam, lahan kering di Gunung Agung terbakar.

Kebakaran cukup cepat meluas karena lahan yang terbakar semak belukar ditambah tiupan angin yang kencang. Informasi di lapangan,kebakaran lahan hutan terjadi wilayah Munduk Tukad Gamongan, Dusun Belong, Dasa Ban, Kecamatan Kubu.

Api terlihat pertama kali sekitar pada pukul 18.40 WITA. Kebakaran semakin cepat meluas lereng Gunung Abang-Agung, menyebar ke arah barat, timur dan selatan akibat tiupan angin yang kencang. Kebakaran cukup jauh dari permukiman penduduk.

Baca juga:  "Nyejer" IBTK di Besakih Saat Wabah COVID-19, Pamedek Hanya Puluhan Orang Per Hari

KRPH Kubu Made Putra Ariawan saat dikonfirmasi, Kamis (24/9) mengungkapkan, lahan hutan di lereng Gunung Agung memang sempat terbakar pada Rabu (23/9) malam. Karena lokasinya berada di atas dan sudah malam, pihaknya hanya dapat melakukan pemantauan dari bawah. “Sekarang sudah tidak terlihat lagi titik api di lokasi kebakaran. Bulum bisa dipastikan penyebab kebakaran,” ucapnya.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi terkait masalah kebakaran hutan di Lereng Gunung Agung. “Saat ini kebakaran sudah tidak ada. Asap juga tidak terlihat dari lokasi kebakaran. Untuk perkembangannya masih akan terus dilakukan pemantauan. Yang terbakar adalah rumput kering, serasah, pohon cemara seming. Sementara untuk penyebabnya masih diselidiki,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pembayaran Insentif Nakes di Karangasem Capai 53 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *