Seorang warga berjalan kaki di pinggir jalan raya kawasan Penelokan. (BP/dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Beberapa titik trotoar di Penelokan, Kintamani jebol. Kondisi itu sangat memprihatinkan, mengingat banyak pejalan kaki yang melintas di jalur itu. Dewan di Bangli pun berharap kerusakan trotoar itu bisa segera mendapat perbaikan.

Berdasarkan pantauan, lokasi trotoar yang jebol berada tepat di samping Museum Gunung Api, Batur. Sedikitnya ada tiga titik trotoar yang jebol di lokasi itu. Untuk menghindari trotoar yang rusak dan berlubang, sejumlah warga yang melintas terpaksa berjalan kaki di jalan raya. Kondisi itu tentunya cukup mengganggu kenyamanan dan membahayakan pejalan kaki mengingat jalur tersebut ramai dilalui kendaraan.

Baca juga:  Dari Gubernur Koster Soroti Danau Batur hingga Dua Banjar Adat dan Pura Terancam Digusur

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli Komang Carles berharap pihak berwenang bisa segera melakukan perbaikan terhadap trotoar tersebut. Sepengetahuannya, pemeliharaan trotoar di jalur itu kewenangannya ada di pemerintah provinsi Bali. Meski demikian Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli menurutnya harus berperan aktif mengkoordinasikan agar bisa cepat mendapat perbaikan. “Biasanya dari pemerintah provinsi cepat penangananya. Kemungkinan ini belum diketahui sehingga lambat,” ujarnya.

Kata politisi asal Batur, Kintamani itu, umur trotoar di jalur Penelokan sudah tua. Trotoar itu kira-kira dibangun di jaman pemerintahan Bupati Ladip. Karena usianya yang sudah tua, maka menurutnya perlu rutin dicek. “Perlu dikontrol tiap tahun. Apalagi itu ada di jalur pariwisata,” kata Carles.

Baca juga:  Patung Kebo Iwa Setinggi 21,45 Meter Ciri Khas Desa Adat Bedha

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli I Wayan Suastika saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengatakan bahwa jalan dan trotoar di Penelokan statusnya milik provinsi. Jadi untuk pemeliharaan jalan dan troroar kewenangannya ada di pemerintah provinsi.

Pihaknya mengaku belum pernah mengusulkan perbaikan trotoar jebol yang ada di Penelokan. Sebab dia menyebut sudah ada mandor jalan provinsi yang selalu memantau. “Kita tidak pernah mengusulkan perbaikan untuk jalan provinsi. Kalau ada kerusakan berat sseperti yang di utara Kayubihi kita hanya menginfomasikan ke provinsi,” pungkasnya. (Dayu Rina/Balipost)

Baca juga:  Jalan di Desa Songan A Rusak Parah Tergerus Banjir
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *