Suasana operasi persalinan di RS Pratama Gema Santi. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sejak akhir Agustus 2020, RSUD Gema Santi alami kekosongan dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Hal ini dikarenakan kontraknya sudah habis dalam program PGDS (Pendayagunaan Dokter Spesialis).

Akibatnya, warga yang sudah masuk dalam JKN, jika membutuhkan pelayanan kandungan, sementara tidak bisa dilayani di RSUD Gema Santi, Nusa Penida. Situasi demikian dibenarkan Direktur UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida dr. Ketut Sutapa, saat dihubungi wartawan, Minggu (13/9).

Ia mengatakan RSUD Gema Santi sudah kerjasama dengan BPJS. RSUD Gema Santi sebagai rumah sakit rujukan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

Baca juga:  Sempat Tutup, Pelayanan di RSUD Gema Santi Buka Lagi

Maka, sebagai penanggungjawabnya tentu harus tersedia dokter spesialis. Karena tidak ada dokter spesialis, pihaknya otomatis tidak bisa melayani peserta JKN.

Karena itulah pihaknya bersurat ke desa. Agar masyarakat juga tahu, bahwa saat ini pihak rumah sakit belum bisa memenuhi pasien dengan status JKN.

Mengantisipasi situasi ini, pihak rumah sakit dikatakan sudah bersurat kepada perbekel di Nusa Penida, agar diteruskan kepada masing-masing warganya. “Kami sempat mengajukan perpanjangan untuk program PGDS. Hanya saja, tidak ada pelamar yang berminat tugas di Nusa Penida,” kata dr. Sutapa.

Baca juga:  Bupati Suwirta Minta RSUD Gema Santi Tingkatkan Kualitas

Setelah dipastikan tidak ada pelamar, dr. Sutapa mengatakan sesungguhnya ada dokter dari Nusa Penida yang berminat untuk mengisi tempat dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RSUD Gema Santi. Hanya saja, dokter ini sekarang sedang tugas di NTT dan per September dipastikan baru akan berakhir.

Pihaknya mengaku sudah menghadap Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, untuk menarik dokter ini ke Nusa Penida. Bupati Suwirta juga merespons dokter ini, agar seleksi tuksus (penugasan khusus) dari kementerian, langsung ditugaskan di Nusa Penida.

Baca juga:  Banyu Pinaruh, Pantai Klotok Dipadati Warga

Pihaknya juga sudah bersurat kepada kementerian agar dokter ini bisa ditugaskan di Nusa Penida. Karena sebelum tuksus, dia memang yang bertugas di Kabupaten Klungkung.

Selama ini, ketika ada spesialis kandungan dan kebidanan di RSUD Gema Santi, dikatakan cukup banyak masyarakat Nusa Penida yang melakukan pelayanan kebidanan di sana. “Apalagi dalam situasi pandemi COVID-19, masyarakat lebih cenderung melakukan pelayanan di Nusa Penida dari pada jauh-jauh sampai nyebrang lagi ke Denpasar atau ke Klungkung Daratan,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *