I Gusti Agung Arisantha. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejak wabah COVID-19 melanda pada pertengahan Maret 2020, Jembrana merupakan satu-satunya kabupaten yang belum melaporkan adanya kasus COVID-19 meninggal. Namun, pada Minggu (9/8), kabupaten ini melaporkan satu pasien terkonfirmasi COVID-19 meninggal di RSUP Sanglah.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jembrana, I Gusti Agung Arisantha, mengatakan pasien meninggal asal Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Pasien meninggal di RSUP Sanglah pada Minggu dinihari.

Dipaparkannya, warga yang meninggal ini merupakan pasien perempuan umur 58 tahun. Pasien yang di awal dirawat karena riwayat diabetes ini dipastikan meninggal karena pneumonia akut yang merupakan COVID-19.

Baca juga:  Bertambah di Atas 230 Orang, Kumulatif Kasus COVID-19 di Bali Dekati 50 Ribu

“Pasien ini nomor 60 asal Jembrana. Jenazah ditangani sesuai dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Pneumonia ini diketahui setelah ada gejala mengarah COVID-19 dan ketika di swab saat dirujuk ke Sanglah terkonfirmasi positif. Klaster di Baler Bale Agung ini juga merembet ke sejumlah pasien terkonfirmasi lainnya yang berdekatan dan saat ini masih dalam perawatan di RSU Negara. Termasuk anak dan suaminya juga sudah terkonfirmasi COVID-19.

Baca juga:  Meski Penanganan Menunjukkan Arah Penurunan, PPKM Tetap Diperpanjang

Selain itu juga ada beberapa warga lainnya yang berdekatan dengan pasien yang juga positif COVID-19. Gugus Tugas masih melakukan penelusuran asal muasal penularan ke ibu tersebut. “Masih belum kita pastikan darimana tertular. Ada banyak kemungkinan dari tracing. Kalau untuk anaknya yang berkaitan dengan RSU Negara, kita sudah kesampingkan karena seluruhnya negatif swab,” ujarnya.

Pasien ke-60 ini merupakan pasien pertama COVID-19 asal Jembrana yang meninggal dunia. Data teranyar saat ini di Jembrana, ada 69 orang terkonfirmasi COVID-19. Sebangak 59 sembuh, satu meninggal dan sembilan orang masih dirawat.

Baca juga:  BPGS di Smansa Negara, Tambah Wawasan Pers dan Literasi Siswa

Selain itu probable ada 39 orang. Suspek delapan orang dan meninggal satu pada Sabtu (9/8) pagi. Namun setelah diperiksa, balita umur dua tahun delapan bulan itu negatif COVID-19. “Suspek Balita yang meninggal Sabtu lalu asal Budeng bukan karena COVID-19,” tambah Arisantha. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *