Dewa Made Mahayadnya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagai tujuan wisata utama Indonesia, Bali akan menjadi super hub tourism di tanah air. Artinya, wisatawan yang datang terlebih dulu ke Bali sebelum pergi ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Tak salah bila pemerintah pusat kini “all out” memperhatikan Bali. Mulai dengan pembangunan pelabuhan segitiga emas Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan, hingga nanti berencana melakukan studi Pantai Lovina.

“Betul, Bali ini super hub-nya tourism nanti. Kalau hanya memikirkan Bali selatan saja kan salah. Bali utara, Bali timur, Bali Barat harus dipikirkan juga,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya ditemui di gedung dewan, Selasa (4/8).

Baca juga:  Sebelum Kejadian, Istri Wayan Sugiarta Sempat Video Call

Menurut Mahayadnya, memang sempat ada rencana membangun pelabuhan yacht di Pantai Lovina. Kendati, hal tersebut masih akan dikaji oleh pemerintah pusat khususnya Kementrian Perhubungan RI. Pihaknya melihat Pantai Lovina di Buleleng memiliki potensi untuk itu di Bali utara.

Mengingat, sejak dulu telah ada international sailing di Pantai Lovina. Dalam hal ini, ada kelompok yang jumlahnya ribuan berlayar menuju Australia, Lovina dan Singapura.

Baca juga:  Pesona Bahari Belitung Sapa Peserta Sail Indonesia 2017

Menariknya, mereka selalu memilih di Pantai Lovina dan tidak mau dibawa ke Pelabuhan Buleleng ataupun Pelabuhan Celukan Bawang. “Mereka maunya di Lovina. Mereka pasang jangkar di tengah terus jukung-jukung kecil menjemput. Jadi, kehidupannya bagus. Karena ini juga sumber PAD bagi kabupaten dan provinsi, bagaimana kalau kita bikinkan sekalian pelabuhannya juga disitu,” papar Anggota Komisi II yang salah satunya membidangi pariwisata ini.

Dalam acara groundbreaking pembangunan pelabuhan penyeberangan Sampalan dan Bias Munjul, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi berjanji akan melakukan studi terkait pembangunan infrastruktur di Pantai Lovina, Buleleng mulai 2021. Studi dilakukan untuk melihat infrastruktur seperti apa yang bisa dibangun disana.

Baca juga:  Ini Dampak Ekonomi dari Fremantle-Bali Yacht

“Apakah untuk cruise, apakah untuk yacht, atau untuk apa, kita akan perhatikan dan kita studi dari sekarang,” ujarnya di Nusa Penida, Klungkung, Senin (3/8).

Menurut Budi Karya, studi akan memakan waktu lama agar menghasilkan kajian yang mendalam. Dengan harapan, pada saat membangun bisa memakai desain yang luar biasa. “Sehingga membuat Bali itu akan disinggahi oleh cruise dan yacht dari mancanegara,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *