Prof. Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, SE.,M.Si.,Ak., (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tatanan kehidupan era baru (new normal) di masa pandemi COVID-19 telah diterapkan untuk membangkitkan perekonomian. Sebab, Bali yang mengandalkan sektor pariwisata paling terpukul akibat dampak dari pandemi COVID-19 ini.

Sebagian besar masyarakat Bali kehilangan mata pencarian di sektor ini. Meskipun tatanan kehidupan era baru diterapkan, namun masyarakat agar mengubah cara pandang dan pola kehidupan lebih hemat, efektif dan efisien.

Baca juga:  Pamer Senjata di Medsos, Pria Ini Berurusan Dengan Polisi

Pengeluaran agar difokuskan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kesehatan dan kebersihan lingkungan, sehingga tidak terjangkit virus Corona. ‘’Saat ini kasus positif Covid-19 belum menurun. Masyarakat harus hidup hemat dan tidak konsumtif, karena sektor pariwisata tidak akan pulih dalam jangka pendek,’’ ujar Guru Besar STIMI Handayani Denpasar Prof. Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E., M.Si.Ak., Selasa (28/7).

Udiyana menambahkan, masyarakat Bali paling merasakan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Sebab, masyarakat Bali sebagian besar hidup di sektor pariwisata dan pendukungnya yang merupakan aktivitas ekonomi tersier.

Baca juga:  Makepung Ikon Jembrana, Diharapkan Gubernur Cup Bisa Kembali Digelar

Sementara itu, daya dukung Bali di sektor pertanian dari aspek lahan terbatas. Oleh karena itu, dalam jangka pendek yang perlu dilakukan adalah menyeimbangkan sektor pertanian, UKM berbasis nilai kearifan lokal, substitusi kebutuhan sosial, budaya dan keagamaan untuk bahan baku disiapkan oleh masyarakat perdesaan. Karena sebelumnya sangat tergantung kebutuhan dari luar daerah.

Udiyana berharap pemulihan ekonomi dan pencegahan COVID-19 bisa berjalan selaras, serasi dan seimbang, sehingga ekonomi masyakakat bisa bangkit dan kesehatan masyarakat terjamin. Dengan demikian, dampak sosial dari pandemi COVID-19 bisa diatasi. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Berkesenian di Tengah Pandemi, Kreasi Tak Boleh Padam
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *