Pengerajin topeng, Made Candra sedang menunjukkan karyanya di rumahnya di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. (BP/Nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Wacana pelaksanaan new normal hingga membuka kembali pariwisata, memberi harapan tersendiri bagi sejumlah seniman di Kabupaten Gianyar. Seperti seorang pengrajin topeng, Made Candra yang kini tetap berkarya ditengah kelesuan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Pria 43 tahun ini berencana menyiapkan stok bila new normal sudah mulai diterapkan. Made Candra mengaku beberapa bulan melewati masa pandemi ini ia memang tetap berupaya produktif. Meski penjualan topengnya menurun drastis.

Selama ini ia tetap membuat stok topeng untuk menyongsong new normal, berharap situasi bisa segera pulih. “Sekarang hanya buat stok saja untuk persiapan dijual new normal. Karena semenjak pandemi satu hingga dua topeng saja yang laku,” ucapnya saat ditemui dikediamannya di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati Selasa (7/7).

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Bali di Bawah 100 Orang, Daerah Ini Terbanyak Laporkan Kasus

Dikatakan untuk pengerjaan satu buah topeng menghabiskan waktu lima hari. Ia juga membuat perlengkapan topeng lainnya, seperti rambut, gelung sampai memperbaiki beberapa bagian topeng yang proses finishing.

Sementara untuk bahan dasar topeng berupa kayu yang dipergunakan, Candra mengaku ada di rekannya yang masih satu banjar. Sementara di rumahnya, ia hanya menerima setengah jadi dan dibentuk sesuai ukuran pesanan jika ada yang memesan.

Baca juga:  Sudah Sepekan Tambahan Kasus Bali 3 Digit, Kematian Masih Rendah

Diakui untuk mencari topeng yang digunakan menari, harus menyesuaikan dengan bentuk wajah yang pas dengan pemesan. Menyesuaikan bentuk inilah yang kerap sulit.

Untuk pembuatannya pun diakuinya memerlukan keahlian khusus jika membuat bentuk sesuai pesanan, sebab topeng yang akan dipergunakan agar menyatu dengan penarinya.

“Kalau taksu biasanya langsung dari penarinya sendiri, sebab kalau sudah penarinya memiliki taksu topeng apapun yang diperankan akan nampak hidup narinya. Selain itu juga harus gemar dan giat berlatih,” tandasnya.

Baca juga:  Sebanyak 91 Persen Kasus COVID-19 Baru dari 4 Zona Orange dan Warga Luar Bali

Candra menambahkan di tempatnya tersedia beberapa bentuk topeng dan perlengkapan menari lainnya. Mulai dari topeng pragina, penasar, wijil, topeng keras, topeng tua, topeng sidakarya, topeng munju hingga topeng penamprat. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *