Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus baru positif COVID-19 di Bali masih bertambah pada Jumat (3/7). Jumlahnya pun tidak bisa dibilang sedikit, mencapai puluhan orang.

Dari data yang ada, tambahan kasus positif COVID-19 hari ini mencapai 66 orang. Sehingga, kumulatif kasusnya mencapai 1.706 orang.

Terjadi pula tambahan kasus sembuh sebanyak 38 orang. Ini artinya kumulatif kasus sembuh mencapai 913 orang.

Kasus meninggal tidak ada penambahan setelah 3 hari berturut-turut mencatatkan kasus baru. Total ada 16 orang meninggal akibat COVID-19 di Bali. Rinciannya 14 WNI dan 2 WNA.

Kasus aktif atau masih dirawat dan menjalani karantina mencapai 777 orang.

Baca juga:  Kasus Korupsi Bibit Sapi, Direktris DKR Divonis Bebas

Spesimen Diperiksa

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, 22.281 spesimen diperiksa. Total sebanyak 871.436 pesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).

Dari tes tersebut, ada penambahan kasus positif sebanyak 1.301 orang. Sehingga kumulatifnya mencapai 60.695 kasus.

Ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca juga:  Dana Hibah Pariwisata, 30 Persen Pemda Sisanya untuk Pengusaha

Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 16 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Sementara ada 6 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 901 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 27.568 pasien. “Persentase sembuh nasional ada di 42 persenan” jelasnya.

Kasus meninggal bertambah 49 orang sehingga total kasus menjadi 3.036 orang.

Disebutkan sebanyak 38.767 orang masih dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.609 orang.

Sebanyak 34 provinsi sudah terdampak dengan penyebaran di 453 kabupaten/kota.

Baca juga:  Ditjen Bimas Hindu Gelar Doa Bersama untuk Palestina di Prambanan

“Dari kasus yang didapatkan tidak seluruhnya diindikasikan dirawat di rumah sakit. Kapasitas tempat tidur yang disiapkan untuk menangani COVID-19 tidak seratus persen terisi,” jelasnya.

Ia mengatakan ini merupakan kinerja data yang harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya penambahan kasus. “Sekali lagi kami mengingatkan, saat ini sudah waktunya kita kembali beraktivitas tapi aktivitas yang produktif. Jika tidak terkait produktivitas, sebaiknya ditunda karena kemungkinan di luar ada kasus posirif yang ada di tengah-tengah kita. Jika untuk produktif pun harus memperhatikan protokol kesehatan,” sebutnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *