Pasien sembuh meninggalkan ruang isolasi RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penambahan signifikan pasien positif COVID-19 akibat transmisi lokal, membuat ruang isolasi di RSUD Klungkung penuh. Saat ini sudah terisi pasien sebanyak 61 pasien positif COVID-19. Sementara, kapasitas ruangan tersebut hanya 60 pasien.

Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Rabu (1/7), mengatakan, sejauh ini kelebihan satu pasien tersebut masih bisa ditangani. Hal ini mengingat ada seorang pasien yang ingin satu bed dengan orangtuanya yang juga positif COVID-19.

Soal penambahan ruang isolasi baru, pihaknya mengaku harus berkoordinasi lebih lanjut dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Klungkung. Sebelumnya, pembicaraan sudah mengarah pada penambahan ruang isolasi. Namun, ruang isolasi akan direncanakan di Puskesmas di Losan, Desa Takmung, maupun ruang isolasi di RS swasta lainnya. “Kalau di sana jadi buka untuk ruang isolasi baru, maka di RSUD Klungkung sementara tidak dilakukan penambahan ruang isolasi lagi,” jelas dr. Kesuma.

Baca juga:  Pileg Klungkung, KPU Tetapkan 293 Calon

Kesuma mengungkapkan, kasus baru COVID-19 terjadi pada Selasa (30/6), dengan total penambahan mencapai 15 orang. Hal inilah yang membuat ruang isolasi RSUD Klungkung langsung penuh. Sebenarnya masih ada satu tempat di RSUD Klungkung yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang isolasi. Ini bisa menampung kapasitas pasien positif COVID-19 baru sebanyak 10 orang sampai 12 orang. Akan tetapi, sejauh ini belum ada keputusan lebih lanjut dari Gugus Tugas apakah akan memanfaatkan tempat tersebut atau tidak.

Baca juga:  Terima Pasien Pengawasan Corona, Ruang Isolasi RSUD Sanjiwani Didesak Segera Dirampungkan

Sejauh ini, seluruh pasien sudah tertangani dengan baik. Bahkan, sebenarnya sudah ada beberapa pasien yang hasil tes swab pertamanya sudah negatif.

Ini menjadi kabar bagus. Tinggal menunggu hasil tes swab kedua. Jika itu sudah keluar dan hasilnya sudah negatif, maka pasiennya sudah bisa dipulangkan saat itu juga, sehingga ruang isolasi yang ditinggalkan bisa untuk menampung pasien baru. “Sayangnya hasil tes swab keluarnya masih lambat. Ini yang membuat penanganan di ruang isolasi tersendat,” katanya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  PPDN Masuk dari Bandara Ngurah Rai Terkonfirmasi COVID-19 Meningkat, Syarat Rapid Test Dihentikan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *