Bupati Mahayastra. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Menyikapi rencana pelaksanaan sipeng (nyepi desa adat) Eka Bratha Desa Adat se-Bali, Pemda Gianyar menyiapkan bantuan sembako untuk ribuan kepala keluarga (KK) miskin yang terdata di kawasan seni ini. Bantuan berupa sembako telur dan beras itu dikhususkan untuk pelaksanaan Sipeng yang berlangsung selama 3 hari, yakni pada 18,19 hingga 20 April.

Bantuan ini pun akan segera disalurkan lewat Satgas COVID-19 di setiap desa. Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Selasa (7/4), mengatakan pascaberedar di media sosial mengenai penyempaian Majelis Desa Adat Bali dan PHDI terkait langkah memutus penyebaran COVID-19 bernuansa kearifan lokal, pihaknya langsung mengumpulkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemda Gianyar. “Saya lihat bernuansa kearifan lokal, akan ada sipeng 3 hari, 18,19, 20, berarti secara otomatis itu sekitar 5 hari masyarakat tidak bisa beraktivitas dengan baik, mulai dari kerja harian, maupun kantoran,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Alami Kenaikan

Melihat kondisi ini, Bupati Gianyar pun kembali membuka data warga miskin di kawasan seni ini yang jumlahnya mencapai 7.554 KK miskin. Menyikapi adanya rencana Sipeng Eka Bratha ini, Pemda Gianyar akan menyiapkan bantuan sembako untuk ribuan KK miskin tersebut. “Dengan situasi begini kita ingin membantu. Dalam hal ini kuncinya kita berpedoman pada data, sehingga data yang kita punya sebanyak 7.554 KK miskin itu yang kita prioritaskan dulu,” katanya.

Bantuan yang diberikan itu berupa beras, telor, mie hingga sembako, dengan nilai per KK miskin itu sekitar Rp 400 ribu. Bila anggaran itu dikalkulasi dengan 7.554 KK miskin, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 3 miliar lebih.

Menjalankan rencana ini, pihaknya menggunakan anggaran penanganan COVID-19. “Anggaran yang kita rancang, sekarang kita mulai gunakan. Jadi itu nanti yang bisa disampaikan bahwa Gianyar siap dengan apa yang disampaikan gubernur, untuk bernuansa kearifan lokal dalam memutus COVID-19,” katanya.

Baca juga:  Sakit, Kepsek Smansa Denpasar Berpulang di Yogyakarta

Teknisnya nanti seluruh bantuan akan dikumpulkan di GOR Kebo Iwa, Gianyar. Kemudian bantuan itu akan dipaketkan menjadi 7.554 paket. Selanjutnya dari seluruh OPD mendistribusikan bantuan itu ke Satgas COVID-19 di desa binaan masing-masing. “Nanti bersama Satgas COVID-19 Desa disalurkan ke rumah-rumah warga, ini baru KK miskin,” katanya.

Bupati Gianyar menegaskan bantuan ini khusus untuk pelaksanaan sipeng yang direncanakan berlangsung selama 3 hari. Bagi Bupati Mahayastra, warga miskin di wilayahnya harus disiapkan bahan makanan di rumah masing-masing.

Bila ada kebijakan pembatasan sosial berkepanjangan, pihaknya akan kembali melakukan penghitungan. Tentunya penghitungan itu tidak hanya untuk warga miskin, namun juga warga yang bekerja harian.

Baca juga:  Tiga Desa/Kelurahan di Denpasar Tambah Korban Jiwa

“Jika nanti memang ada kebijakan berkepanjangan terkait pembatasan social skala besar misal bulanan. Itu kita harus hitung lagi, sehari berapa butuh beras, sekarang ini bantuan ini mungkin cukup untuk 7 hari. Bahkan sampai 10 hari. Khusus mereka yang saya hitung rata-rata miliki anggota keluarga 4-5 orang,” katanya.

Diakui bantuan ini memang belum menyentuh pekerja harian, karena dinilai masih bisa bertahan selama tiga hari. “Memang belum menyentuh pekerja harian, karena saya anggap sekarang ini masih bisa bertahan. Namun ke depan sudah kita perhitungkan anggaran yang kita alokasikan untuk COVID-19 ini cukup besar, nanti kalau memang sudah waktunya nanti akan menyasar pekerja harian yang jumlahnya akan jauh lebih besar dari pada yang kita bantu saat ini,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN