Seorang WNA bersepeda di jalan setapak kawasan wisata Sanur yang biasanya ramai dilintasi wisatawan yang bersepeda maupun jogging. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 meluluhlantakan sektor pariwisata. Kini, sudah ada 11 hotel yang masuk anggota PHRI Denpasar memilih tutup sementara.

Selain anggota PHRI, beberapa hotel yang tidak tergabung di organisasi ini juga mengalami kondisi serupa. Hal tersebut diungkapkan Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Sidharta Putra, saat dikonfirmasi, Senin (6/4).

Gusde demikian ia akrab disapa, menyatakan, akibat pandemi COVID-19, PHRI menerima laporan penutupan operasional hotel hingga Senin 6 April 2020 sebanyak 11 hotel. “Beberapa hotel di luar anggota juga ada namun datanya belum masuk,” kata Gusde.

Baca juga:  Empat Zona Merah Ini Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 Baru

Lebih lanjut ia menyampaikan, akibat penutupan ini terdapat 1.413 karyawan hotel dan restoran yang dirumahkan (unpaid leave). Bahkan yang menyedihkan, ada pihak hotel yang terpaksa melakukan PHK. “Kami menerima 31 karyawan yang di-PHK dan 1.413 pekerja hotel yang statusnya dirumahkan,” tuturnya.

Owner Griya Santrian Sanur ini juga mengungkapkan, penutupan rata- rata hotel di Denpasar bervariasi, ada hotel yang menutup sejak 21 Maret 2020, ada juga penutupan per 1 April. “Lama penutupan pun beragam. Hal ini disebabkan belum ada kepastian kapan akan berakhirnya wabah virus yang melanda dunia saat ini,” tuturnya sekaligus mengakui kondisi sama dihadapi hotelnya. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Dalam 24 Jam, Prancis Laporkan Hampir 10 Ribu Kasus Baru
BAGIKAN