Suasana memargi pralingga Ida Bhatara sampai ambal-ambal Pura Penataran Besakih, Minggu (5/4). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Akibat semakin menyebarnya COVID-19 di Bali, pelaksanaan upacara melasti ke Tegal Suci dalam rangka Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih ditiadakan. Kendati demikian, pralingga ida bhatara tetap memargi sampai ke Ambal-ambal Pura Penataran Agung Besakih.

Ketua Panitia Karya IBTK, Jro Mangku Widiartha, Minggu (5/4) mengungkapkan, sesuai dengan kesepakatan bersama dari PHDI Provinsi Bali, untuk tahun ini memang tidak dilaksanakan upacara melasti ke Tegal Suci. Melasti ditiadakan, sebagai upaya untuk mencegah dan memutus matarantai penyebaran COVID-19 semakin merebak.

Baca juga:  Wabah COVID-19, Puncak Karya Bhatara Turun Kabeh Besakih Dipuput 13 Sulinggih

“Ida bhatara tidak masucian kentegal suci hanya ngayat/gubeng. Nanti tirta (air suci red) akan ditunas di Tegal Suci untuk dipercikan ke semua oralingga ida bhatara. Pralingga ida bhatara hanya memargin(berjalan) sampai ke ambal-ambal saja. Setelah upacara di ambal-ambal, maka pralingga ida bhatara kembali ke Pesamuhan Agung,”tegas Widiartha.

Widiartha menambahkan, setelah nantinya semua pralingga ida bhatara kembali ke Pesamuan Agung, maka nantinya akan dilakukan kegiatan menghias. Untuk menghias ini, akan dilakukan oleh krama Desa Adat Besakih. “Krama Besakih yang nantinya ngaturang ngayah untuk menghias di Pesamuhan Agung menjelang puncak Karya pada 7 April,” katanya.

Baca juga:  Jelang Karya IBTK di Besakih, Larangan Pendakian ke Gunung Agung Dipasang

Lebih lanjut ditegaskan, sesuai arahan pemerintah terkait pysical distancing, maka selama berlangsungnya karya para pemedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan, supaya bisa mengatur jarak saat hendak melakukan pemuspaan. Begitu juga ketika hendak memasuki areal utama mandala, pemedek diminta untuk melakukan cuci tangan dengan cairan hand sanitizer pada titik-titik yang sudah disiapkan.

“Bagi rombongan pemedek yang tangkil, juga kita himbau tidak dalam jumlah yang banyak. Setiap rombongan jumlahnya tidak diperkenankan melebihi dari 25 orang. Jadi, kita minta supaya krama Bali senantiasa dapat mengikuto menghimbau tersebut untuk kebaikan bersama,” pinta Jro Mangku Widiartha. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Karya Padudusan Agung di Pura Er Jeruk Segara Kertih Digelar 26 Januari
BAGIKAN