Suasana Mapepada Agung di Pura Ulun Danu Batur pada Ngusaba Kedasa 2019. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Berbeda dari tahun sebelumya, waktu pelaksanaan karya ngusaba tahun ini dipersingkat di tengah merebaknya wabah corona.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur Jero Gede Batur Duuran dihubungi Minggu (29/3) mengatakan, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa dilaksanakan pada 4-11 April 2020. Pelaksanaan karya disederhanakan dan hanya dilaksanakan di internal desa adat.

Warga yang terlibat dalam pelaksanaan upacara dibatasi. Meski demikian pelaksanaannya tidak mengurangi makna. “Jadi imbauan pemerintah jalan, yadnya kami juga tetap berjalan,” ungkapnya.

Baca juga:  Jelang Puncak Panen, Harga Jeruk Kintamani Hanya Segini Per Kilo

Jero Gede Batur Duuran juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan karya ngusaba kali ini, penganyar dari kabupaten ditiadakan. Karenanya, pihaknya tidak bersurat ke kabupaten-kabupaten.

Subak yang ngaturang suwinih ke Pura Ulun Danu Batur, cukup diwakili oleh utusan dua orang. “Krama yang muspa (sembahyang) juga diatur, dijadwal. Tidak boleh mengelompok, jaga jarak,” kata Jero Gede Batur.

Rangkaian upacara Mapepada Agung tetap dilaksanakan. Namun tidak seperti sebelum-sebelumnya. Dalam upacara mapepada nanti tidak melibatkan banyak orang.

Baca juga:  Jokowi: Kerukunan Jadi Keunggulan Bangsa

Iring-iringan seperti gong dan lainnya ditiadakan. “Biasanya kalau mapepada agung kan mengundang banyak orang, ada gong, reramen, topeng dan lainnya, nanti tidak ada. Agar tidak jadi tontonan warga, menghindari warga ngumpul dan biar tidak kami bubarkan warga,” katanya.

Dalam pelaksanaan Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, akan dilaksanakan juga upacara neduh, sebagai tambahan upacara untuk memohon agar wabah virus corona yang merebak di dunia saat ini bisa segera berakhir. Kata Jero Gede Batur Duuran, upacara neduh di Batur sejatinya sudah dilaksanakan sebelum Nyepi.

Baca juga:  Laksanakan Catur Brata Penyepian, Umat Hindu Diimbau Jauhkan HP

Meski demikian upacara tersebut akan kembali dilaksanakan saat karya ngusaba nanti. “Tujuannya untuk kita di Bali, dan Indonesia pada umumnya. Semoga wabah segera berakhir dan keadaan kembali normal seperti semula,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN