Seorang pecalang dirawat di rumah sakit karena kakinya dipatuk ular saat mengamankan Nyepi. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Seorang pecalang asal Banjar Taman, Desa Adat Kota Tabanan, Kecamatan Tabanan, I Gusti Agung Adnyamerta terpaksa dilarikan ke rumah sakit Tabanan, Rabu (25/3) malam. Pasalnya yang bersangkutan dipatuk ular saat bertugas mengamankan hari raya Nyepi.

Dari informasi Bendesa adat Kota Tabanan, Gusti Gede Ngurah Siwa Genta mengatakan, salah satu anggota pecalangnya memang dipatuk ular saat bertugas menjaga pelaksanaan Nyepi. Yang bersangkutan dikatakan Gusti Siwa Genta dipatuk ular, pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 wita di simpang trafict light Yeh Gangga. “Kemungkinan saat bertugas jalan jaga ularnya terinjak dan akhirnya betis kiri dipatuk,” terangnya, Kamis (26/3).

Baca juga:  Disbud Badung Minta Pecalang Lepas Lampu Rotator dan Sirene

Terkait hal ini, pihaknya pun sudah membesuk yang bersangkutan di rumah sakit Tabanan, dan sudah dalam kondisi stabil serta membaik. Begitupun dalam kesempatan ini, Gusti Siwa Genta kembali mengingatkan warga masyarakat agar senantiasa menaati himbauan pemerintah untuk tetap berdiam diri dirumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Ini merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah mencegah penyebaran virus Covid-19.

Sementara itu Direktur BRSU Tabanan dr I Nyoman Susila mengatakan, selama hari raya Nyepi, setidaknya ada kunjungan UGD sebanyak 45 orang, melahirkan 3 orang dan operasi 3 orang. “Untuk kasus pasien yang ditangani selama Nyepi kemarin tidak ada yang menonjol,” terangnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Korban Jiwa Nihil, Kasus COVID-19 Harian Dilaporkan Bali Alami Kenaikan
BAGIKAN