Petugas dari Dinas PKP Bangli mengambil sampel babi mati di Desa Dausa, Kintamani. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Beberapa ekor babi milik warga di Desa Dausa, Kintamani, dilaporkan mati secara beruntun selama hampir sebulan terakhir. Untuk memastikan penyebabnya, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli telah turun melakukan pengecekan dan mengambil sampel.

Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma, Jumat (21/2), mengatakan, dua peternak di Desa Dausa yang babinya mati yakni Jro Kimper dan Putu Eka Diana Putra. Babi milik Jro Kimper yang mati berjumlah dua ekor, sedangkan babi milik Diana Putra yang mati sebanyak 8 ekor.

Baca juga:  Pasien Pengawasan COVID-19 di RSU Negara Diambil Sampel

”Sebenarnya kami tidak ada berencana ambil sampel. Kebetulan saat investigasi ada bangkai babi, kami ambil saja sekalian sampelnya untuk mengetahui penyebab pastinya,” kata Sarma didampingi Kabid Kesehatan Hewan drh. Sri Rahayu.

Sampel yang diambil berupa organ hati, limpa, jantung dan pankreas. Sampel babi tersebut telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar untuk diuji laboratorium.

Untuk mencegah bertambahnya kasus kematian babi, Dinas PKP Bangli kembali mengimbau peternak agar menerapkan biosecurity yang ketat. Caranya, menjaga kebersihan dan sanitasi kandang serta melakukan penyemprotan desinfektan. Peternak juga diminta mengawasi ketat setiap orang yang keluar masuk kandang. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Petani Kapas akan Panen, Karangasem Cegah Anjloknya Harga
BAGIKAN