Petugas menangani bencana yang terjadi di Gianyar. (BP/istimewa)

Bencana datang memang tidak bisa diramalkan, di mana dan kapan datangnya. Indonesia sebagai daerah tropis, bencana yang mengancam berkaitan dengan iklim tropis. Di antaranya banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan berlanjut kebakaran dan sejenisnya.

Selain bencana berkaitan iklim tersebut, bencana yang mengintai berkaitan dengan gunung berapi. Ini tidak lepas dari Indonesia masuk deretan Sirkum Pasifik. Mengingat bencana tidak bisa diduga kapan dan di mana datangnya, maka kesiapsiagaan untuk mengantisipasinya haruslah dipersiapkan dengan baik.

Kesiapsiagaan ini dapat dipersiapkan dengan membekali masyarakat pengetahuan akan keberadaan mereka. Misalnya masyarakat di daerah pegunungan atau perbukitan, dibekali literasi tentang longsor, puting beliung, gunung berapi dan sejenisnya.

Baca juga:  Pembatasan Akses Sosmed Berimbas ke Pelaku Usaha Online

Termasuk literasi akan perubahan iklim ekstrem dan sejenisnya. Sementara masyarakat di pesisir, dapat dibekali literasi tentang tsunami, banjir rob, arus pasang dan sejenisnya.

Literasi kebencanaan secara sederhana dapat diberikan dengan penyebaran informasi tentang cuaca atau aktivitas gunung berapi oleh pihak Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Tentu saja ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pihak BMKG. Penyebaran informasi dari BMKG harus dilakukan semua pihak, termasuk masyarakat sendiri.

Baca juga:  Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Berpotensi Gelombang Tinggi

Yang pertama pihak yang berkaitan langsung, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SARS, Balawista dan pemangku kepentingan lainnya. Di era teknologi informasi seperti sekarang, ini tidaklah terlalu sulit dilakukan dengan memanfaatkan media sosial (medsos).

Pemanfaatan medsos dalam kesiapsiagaan bencana merupakan langkah awal (preventif) dalam mengantisipasi dampak dari bencana. Saat ini pemanfaatan medsos justru untuk menginformasikan bencana yang telah terjadi dan menimpa masyarakat di suatu daerah.

Ini tidak salah, tetapi akan sangat efektif untuk mencegah dampak yang ditimbulkan jika informasi tentang potensi bencana itu bisa disampaikan lebih awal. Dengan mengetahui potensi bencana di wilayahnya serta langkah-langkah apa yang mesti dilakukan, masyarakat juga diajarkan mengenai kesiapsiagaan bencana.

Baca juga:  Desa Adat Hanya Terima "Tuyuh"-nya

Kesiapsiagaan masyarakat tentang bencana merupakan langkah awal antisipasi terhadap bencana, sekaligus mencegah dan menekan dampak yang ditimbulkannya. Terpenting lagi, membuka kesadaran dan wawasan masyarakat mengenai kepedulian pada lingkungan. Pengalaman menunjukkan, bencana terjadi akibat kerusakan lingkungan. Makin parah kerusakan lingkungan, makin besar bencana yang kemungkinan terjadi.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *