Anggota DPR RI Nyoman Parta turun melakukan aksi bersih- bersih di kawasan Objek Wisata Ceking, Jumat (27/12). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sejumlah keluhan masyarakat diterima anggota DPR RI I Nyoman Parta terkait pengelolaan objek wisata Ceking yang kian semrawut. Politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, ini mendatangi objek wisata Ceking, Jumat (27/12).

Salah satu yang menjadi sorotannya terkait donasi sampai empat kali saat mengunjungi objek tersebut. ”Persoalan yang banyak dikeluhkan ialah donasi di empat titik yang harus dibayar oleh pengunjung. Sejumlah guide yang mengajak wisatawan kerap menerima keluhan terkait hal ini,” katanya.

Baca juga:  Biayai Proyek Jalan Tol, BNI Himpun Dana Sindikasi Rp 13,7 Triliun

Oleh karena itu, sesuai hasil pertemuan dengan berbagai komponen di kawasan objek tersebut, disimpulkan bahwa penataan Ceking tidak bisa ditunda. Sebab, berbagai komponen mengeluhkan makin tidak terkontrolnya Ceking. ”Dari pembangunan hingga kendaraan yang parkir liar, termasuk masalah kebersihan,“ ujar Parta.

Menurutnya, apabila semua pengusaha di Ceking berjalan sendiri, bahkan sampai membuat donasi tersendiri, akan membuat citra buruk bagi dunia wisata. Semua pihak mesti ikut berangkulan membangun Objek Wisata Ceking. Seluruhnya harus bekerja sama menata kelola dan mengenakan tiket satu pintu.

Baca juga:  Sambut Wisatawan Timteng, SDM dan Infrastruktur Harus Disiapkan

Kedatangan Parta untuk menyatukan persepsi para pelaku wisata dan pengelola di Ceking. Dikatakannya, Ceking harus dilengkapi dengan berbagai infrastruktur yang diperlukan. “Dunia pariwisata adalah dunia pertunjukan. Oleh karena itu, pemerintah harus hadir untuk merekayasa,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *