BANGLI, BALIPOST.com – Pengurus kecamatan (PK) Golkar se-Kabupaten Bangli bersama beberapa pengurus desa (PD) dan pengurus DPD beramai-ramai mendatangi Kantor Sekretariat DPD II Partai Golkar Bangli, Jumat (22/11). Mereka datang untuk menyampaikan pengunduran diri dari kepengurusan Partai Golkar.

Kedatangan PK dan PD diterima Plt Ketua DPD II Partai Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara. Berdasarkan pantauan, rombongan pengurus kecamatan, pengurus desa dan pengurus DPD yang datang ke Kantor Sekretariat DPD II Partai Golkar Bangli berjumlah sekitar 30-an orang.

Dalam pertemuan itu, beberapa pengurus perwakilan masing-masing kecamatan secara bergilir menyampaikan aspirasinya. Ketua PK Golkar Kintamani I Wayan Koyan Eka Putra mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan pengunduran diri secara resmi sebagai pengurus kecamatan partai Golkar.

Baca juga:  Tindak Lanjuti Putusan MA, KPU akan Buat Perubahan Peraturan No. 10 Tahun 2023

Koyan mengatakan pihaknya tidak bersedia lagi ditempatkan/didudukan sebagai pengurus partai Golkar dalam tingkatan manapun selama Partai Golkar Bangli dipimpin oleh Plt Ketua DPD II Partai Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara. “Kami menyatakan mundur dari kepengurusan ini karena merasa tidak nyaman lagi sebagai pengurus di jajaran DPD Golkar Bangli, baik di kecamatan, DPD maupun di desa, selama kepemimpinan Golkar Bangli dipimpin bapak ketua Plt. Aspirasi ini kami sampaikan tidak ada paksaan atau tekanan,” kata Koyan.

Baca juga:  Ketum Golkar Sebut Jokowi Sudah Tahu Kandidat Diusung KIB

Sekretaris Golkar Bangli, Nengah Darsana dalam pertemuan itu menangis saat menanggapi pengunduran diri sejumlah pengurus itu. Ia mengatakan bahwa jajaran pengurus yang mundur tersebut selama ini telah diajak bergerak bersama-sama membesarkan Golkar.

Meski menghormati keputusan rekannya tersebut, namun Darsana berharap mereka tidak mundur. “Mari kita besarkan Golkar di Bangli,” ajaknya.

Sementara itu, Plt. Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Winuntara mengatakan menerima semua aspirasi pengurus dengan lapang dada. Sebagai petugas partai pihaknya wajib meneruskan apapun yang jadi keinginan partai.

Baca juga:  Karena Ini, Petani Bangli Kurang Tertarik Tanam Bawang Putih

Soal adanya yang meragukan dirinya sebagai kader Golkar, dijelaskan Winuntara bahwa dirinya sudah gabung ke Golkar sejak lama, pada 1971. Ia bahkan menyebut dirinya merupakan pendiri Golkar di Bangli.

Ia pun mengaku sudah berupaya membesarkan partainya. Diungkapkan, alasan dirinya selama ini belum melakukan penggantian pengurus karena niat baiknya ingin mengakomodir semua kepentingan. “Tapi kalau ini sudah jadi keputusan saudara, niat baik saya tidak ada artinya,” kata Winuntara. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *