TABANAN, BALIPOST.com – Serangkaian Karya Pengurip Gumi 2020, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar ritual ‘Nuasen’ (memulai perencanaan Karya secara spiritual), Senin (18/11) di Pura Luhur Batukaru, Penebel. Kegiatan tersebut ditandai dengan pemasangan “Patok Penyengker” (Tanda batas secara spiritual) oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, bersama Sulinggih serta jajaran Panitia Karya Pangurip Gumi 2020.

Sebelum melakukan ritual Nuasen, Wabup Sanjaya yang juga merupakan Ketua Umum Karya Pengurip Gumi ini menjelaskan dipilihnya hari ini sebagai hari baik untuk Nuasen sudah melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Tabanan beserta Panitia Karya setempat. “Ini artinya saat ini kita melakukan upacara karya atau menandakan upacara Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukaru ini,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Adat Apuan Rancang Desa Wisata Berbasis Budaya

Lanjut Sanjaya, dalam pengambilan hari baik tersebut tidak bisa asal-asalan atau tinggal pilih secara acak. Namun hal itu, dijelaskan harus melalui perencanaan yang matang dengan menggelar koordinasi dan rapat secara rutin untuk mendapatkan hari yang tepat.

“Kita selaku panitia, ingin agar pelaksanaan Karya ini yang telah kita rencanakan dari bulan April yang lalu sampai dengan 6 bulan ke depan bisa berjalan dengan lancar dan melaksanakan pertanggungjawaban dengan baik,” terangnya.

Baca juga:  Digelar 4 Hari, Warga di Jalur Melasti Pengurip Gumi Siapkan Konsumsi untuk Pangiring

Sanjaya menambahkan, karena Karya Pengurip Gumi ini adalah bagian dari aktualisasi visi misi Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam mewujudkan Nangun Sad Kertih Loka Bali yang merupakan perluasan dari konsep Tri Hita Karana, yakni menjaga keharmonisan manusia dengan Tuhan, dengan alam dan dengan sesama manusia, ditekankannya agar masyarakat Tabanan benar-benar ikut secara tulus ikhlas menyukseskan Karya Pengurip Gumi. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *