Umat Hindu ngayah melasti Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau. (BP/edi)

TABANAN, BALIPOST.com – Pada Sabtu (1/2), iring-iringan pamelastian akan kembali mamargi dari Pura Bale Agung Tengkudak budal ke Pura Luhur Batukau. Tiba di Pura Luhur Batukau akan katuran Pamendak Agung.

Ketua Umum Karya yang juga Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, prosesi Karya Agung Pangurip Gumi selama tiga hari ini berjalan lancar dan sesuai yasa kerti. “Astungkara selama tiga hari ini berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama. Karya ini puncaknya pada tanggal 20 Februari dan selama tiga hari ini adalah proses pamelastian yang akan berlangsung hingga Sabtu (1/2),” ujar Sanjaya.

Baca juga:  Tumpek Wayang Mengajarkan Kita Adaptif dan Bertransformasi

Prosesi Karya Agung Pangurip Gumi, menurut Sanjaya, penuh dengan nilai-nilai spiritual yang sangat tinggi. “Krama juga begitu semangat dengan penuh rasa bakti kepada Ida Batara Sesuhunan, tanpa mengenal lelah dalam kondisi panas dan hujan angin kencang. Tetapi itulah bagian dari karya,” ujarnya.

Pamelastian yang berlangsung selama empat hari tersebut menempuh perjalanan sekitar 90 kilometer (PP). Jalur yang ditempuh setidaknya melewati 12 desa adat di Tabanan.

Baca juga:  Atur Lalin Melasti, Personel Polantas Kenakan Udeng

Rute ini sesuai dengan rute pamelastian di tahun 1993 silam atau saat Pujawali Ngenteg Linggih di Pura Luhur Batukau. Begitupun dalam pamelastian akan melewati tiga sungai yakni Sungai Yeh Ho, Sungai Yeh Empas dan Sungai Yeh Panahan. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *