Masyarakat saat tangkil melakukan persembahyangan ke Pura Pasar Agung, Sebudi, Selat, Karangasem, Jumat (29/3). (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Sebudi, Selat, Karangasem kembali bakal melaksanakan  upacara Pujawali Kalima dan Pamayu Jagat di Kahyangan Jagat Pura Pasar Agung, Desa Sebudi. Untuk tahun ini, upacara pujawali kembali dilaksanakan selama 11 hari megingat kondisi Gunung Agung mulai sedikit landai kendati masih berada di Level III (Siaga).

Penglingsir Pura Pasar Agung Sebudi, Jro Mangku  Gede Umbara didampingi seksi publikasi dan informasi, I Wayan Suara Arsana, Senin (21/10) mengungkapkan, menjelang pelaksanaan upacra Pujawali Klaima dan Pamayu Jangan, sebelumnya telah dilaksanakan paruman atau rapat dengan bendesa Adat. Kata dia, berdasarkan hasil rapat, telah disepakati pelaksanaan pujawali selama 11 hari.

“Kalau sebelum-sebelumnya karena aktivitas kondisi Gunung Agung masih cukup tinggi, pelaksanaan pujawali hanya dilaksanakan selama tiga hari saja. Dan untuk pujawali tahun ini, kembali digelar selama 11 hari menyesuaikan di kala Gunung Agung belum erupsi. Dan saat ini, karma sudah mulai ngaturagan ngayah untuk persiapan karya,” capnya.

Baca juga:  Desa Adat Jimbaran Jaga Kesakralan Pura Ulun Swi

Sementara itu, seksi publikasi dan informasi, I Wayan Suara Arsana, menambahkan,  mengingat sampai saat ini status Gunung Agung masih berada di level III (Siaga), pihaknya tetap meminta bantuan radio, petugas BPBD, SAR Karangasem selama pelaksanaan pujawali. Kata dia, upaya itu dilakukan, sebagai langkah antisipasi bila ada sesuatu yang tak terduga seperti erupsi tiba-tiba terjadi.

“Dengan adanya petugas di lapangan, maka akan lebih mudah mengevakausi pemedek untuk dibawa ke bawah atau ke tempat yang lebih aman. Tapi, kita tetap berdoa selama pelaksanaan pujawali tidak ada hambatan dan upacara bisa berjalan dengan aman dan lancar,” kata Suara.

Baca juga:  Suhu Meningkat, Pengungsi di Gor Swecapura Butuh Kipas Angin

Suara meminta, kepada para pemedek yang nantinya hendak tangkil ngaturang sembah bakti ke Pura Pasar Agung, supaya bisa menyiapkan perlengkapan pendukung seperti jaket dan masker. Sebab, saat ini abu vulkanik yang ada di puncak gunung Agung beterbangan akibat ditiup angin kencang di puncak. (Eka Parananda/balipost)

Untuk dudonan pujawali, yakni :

25 Oktober 2019 : Rapat Bupati dan Walikota se-Bali ngepah Bakti Penganyar,
28 Oktober 2019 : Negtegang daging dan munggah sunari, mlaspas
07 November 2019 : Ngias palinggih
08 November 2019 : Nanceb Penjor
09 November 2019 : Nuwur Ida Betara Tirta lan Pralingga Ida Betara
10 November 2019 : Ngaturang Pemendak Agung dan mesucian ke Toya Sah
11 November 2019 : Mepepada Wewalungan dan Menben Ide Betara Catur
12 November 2019 : Ngaturang Pakelem ke pucak Gunung Agung dan Puncak Wali Purnama Kelima
13 November 2019 : Penganyar Kabupaten Badung
14 November 2019 : Penganyar Kota Denpasar
15 November 2019 : Ngaturang pengelemek
16 November 2019 : Penganyar Kabupaten Jembrana
17 November 2019 : Penganyar Kabupaten Tabanan
18 November 2019 : Penganyar Kabupaten Buleleng
19 November 2019 : Penganyar Kabupaten Gianyar
20 November 2019 : Penganyar Kabupaten Bangli
21 November 2019 : Penganyar Kabupaten Klungkung
22 November 2019 : Penganyar Kabupaten Karangasem
23 November 2019 : Betara Katuran Ngeluur/Nyineb

Baca juga:  Asap Kawah Gunung Agung Mulai Berwarna Gelap
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *