BPJS
BPJS Kesehatan. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – RSUD Karangasem mulai kelimpungan untuk mendanai seluruh biaya operasional rumah sakit. Penyebabnya, BPJS Kesehatan masih menunggak klaim di rumah sakit itu selama tiga bulan.

Kondisi ini diungkapkan Direktur RSUD Karangasem I Wayan Suardana, Rabu (9/10). Ia mengatakan terhitung mulai Juni sampai Agustus, tunggakan BPJS Kesehatan belum terbayarkan. “Klaim yang belum terbayar selama tiga bulan nominalnya sekitar Rp 14, 9 miliar. Sedangkan untuk September memang belum, karena masih dalam proses. Terkait kepastiannya juga belum ada kejelasan kapan akan dibayarkan. Memang sudah ada penyampaian secara lisan kalau belum ada uang. Kalau secara resmi sejauh ini belum ada,” tegas Suardana.

Baca juga:  Berhasil Terapkan UHC, Walikota Kediri Belajar ke Badung

Suardana mengatakan kondisi itu membuat pihak rumah sakit mulai kelimpungan mendanai seluruh biaya operasional rumah sakit. Terutama terkait kebutuhan yang mendesak atau penting seperti pembelian obat, bahan habis pakai, untuk makan pasien, dan perawatan gedung.

Juga termasuk jasa pelayanan (jaspel) dokter selama tiga bulan belum terbayarkan akibat kondisi ini. “Sekarang kita hanya memiliki anggaran sekitar Rp 200 juta. Ini lah yang kita khawatirkan untuk ke depannya. Kalau anggaran yang tersisa itu habis kita tidak bisa ngomong apa-apa,” katanya.

Baca juga:  Kematian dan Kasus Harian Menurun, Zona Risiko Penyebaran COVID-19 Bali Tak Alami Perubahan

Sementara Kepala BPJS Karangasem Eni Supriatma, tidak menampik kalau BPJS masih nunggak klaim di RSUD Karangasem selama tiga bulan. “Kita masih kendala defisit. Kita masih menunggu kucuran dana dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkeu,” ucapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *