Armada DLH Tabanan yang rusak masih tetap difungsikan untuk mengangkut sampah. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Media sosial belakangan ini ramai dengan beredarnya foto armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan dalam kondisi dinding truk rusak berat. Bahkan foto tersebut dilengkapi caption yang cukup menggelitik yakni diberi julukan “Transformer”.

Beragam komentar bermunculan menanggapi foto tersebut. Ada yang menilai hal itu akibat kurangnya perhatian pemerintah untuk memenuhi fasilitas layak yang seharusnya dimiliki oleh DLH di tengah beratnya tanggung jawab yang dipikul.

Dari data yang dihimpun, DLH Tabanan memiliki 24 unit armada yang difungsikan untuk mengatasi persoalan sampah. Rinciannya, dump truk 11 armada, 7 unit ambrol dilengkapi 21 kontainer, dan 6 unit Viar. Armada dump truk dan ambrol kerap masuk bengkel sehingga menyebabkan petugas kelabakan dalam melayani masyarakat.

Baca juga:  Senam S3 Bersama Andrie Wongso akan Digelar di SGV

Armada jenis ambrol (truk tanpa kontainer) bertugas mengangkut sampah dari 21 unit kontainer yang tersebar di Tabanan. Dari 21 unit tersebut, sembilan unit dalam kondisi rusak. Dari sembilan unit kontainer yang masuk kategori rusak tersebut, empat masih digunakan untuk mengangkut sampah, dan lima lainnya dalam proses perbaikan di sebuah bengkel di wilayah Denpasar.

“Jadi, empat unit tetap dioperasikan meskipun rusak. Karena jika tak digunakan, tataniaga atau proses pengangkutan akan berantakan alias terganggu, termasuk yang disebut transformer itu,” terang Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Made Subagia, Rabu (21/8).

Baca juga:  Pataka Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai Tiba di Badung

Idealnya, lanjut Subagia, satu unit ambrol memiliki lima kontainer. Artinya, masih kurang 14 unit kontainer agar ambrol bisa maksimal fungsinya. Selain itu, kondisi armada dump truk serupa. Dari 11 unit yang dimiliki, enam dalam kategori rusak dan satu masuk bengkel untuk perbaikan. Jadi, 10 unit saat ini masih beroperasi meskipun lima di antaranya masuk dalam kategori rusak.

Ia mengharapkan tambahan 10 unit dump truk untuk setiap kecamatan sehingga akan sangat membantu pengangkutan sampah. “Yang rusak bagian dindingnya keropos disebabkan oleh unsur besi dalam sampah. Kami sudah usulkan semua, semoga bisa cepat terealisasi,” ujarnya.

Baca juga:  Sistem Pengelolaan Sampah

DLH Tabanan memiliki tiga klasifikasi armada, yakni dump truk yang merupakan truk disertai kontainer, ambrol yang bertugas mengangkut kontainer yang kerap diletakkan di suatu tempat, dan Viar fungsinya mengangkut sampah di jalur sempit seperti gang.

“Di tengah kondisi armada yang banyak rusak, semangat jajaran kami untuk mengatasi persoalan sampah tetap kuat. Apalagi kini sudah memasuki tahap penilaian Adipura 2019,” pungkas Subagia. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *