Sekda Provinsi Bali membuka secara resmi Malam Grand Final Jegeg Bagus 2019. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka secara resmi acara malam Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali (JBB) Tahun 2019 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Sabtu (10/8) malam.

Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Sekda, disampaikan bahwa dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam pembangunan kepariwisataan. Untuk itu ajang  pemilihan Jegeg Bagus Bali diharapkan dapat melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif sehingga mampu menjadi duta pariwisata budaya Bali. “Salah satu elemen visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali adalah membangun SDM Krama Bali yang berkualitas, untuk itu saya harap Jegeg Bagus Bali bisa melahirkan SDM yang kreatif, inovatif serta mampu membangun opini positif sehingga tercipta pula pariwisata Bali yang positif,” imbuhnya.

Baca juga:  Beragam Program Digelontor, Pertanian Belum Dilirik Generasi Muda

Di samping itu, Gubernur juga berharap agar ajang pemilihan ini, bukan sekedar menampilkan keindahan fisik, kecantikan dan ketampanan semata. Namun diharapkan memiliki kecerdasan, jiwa sosial, berbakat, serta memiliki wawasan tentang kepariwisataan dan kebudayan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyampaikan Jegeg Bagus Bali 2019 mengusung tema “Citta Rasa Karsaning Kerthi” yang bermakna memelihara sumber kebudayaan berupa pikiran, rasa, hasrat untuk kesejahteraan. Berbagai kegiatan telah dilewati para grand finalis yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 9 jegeg dan 9 bagus dari 9 kabupaten/kota se-Bali. Kegiatan tersebut diantaranya belajar melukis batik Bali, lomba membuat canang sari, sanggah cucuk, serta tirta yatra.

Penilaian JBB 2019 terbagi menjadi malam fashion show yang telah dilaksanakan pada 8 Agustus 2019 serta malam bakat pada 9 Agustus 2019. “Juara Jegeg Bagus 2019 nantinya akan menjadi duta wisata dan budaya yang akan mengikuti berbagai event tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.

Baca juga:  Menjadikan Literasi sebagai Gerakan Strategis

Dalam grand final, turut dihadiri oleh Abang None Jakarta, Raka Raki Jawa Timur, Mas Mbak Jawa Tengah, Mojang Jajaka Jawa Barat dan Uda Uni Sumatra Barat. Para grand finalis dipilih kedalam enam besar finalis Jegeg Bagus Bali. Dari enam besar diciutkan menjadi tiga besar dan posisi tiga besar diduduki oleh Jegeg Karangasem, Jegeg Tabanan , Jegeg Buleleng serta Bagus Tabanan, Bagus Denpasar, serta Bagus Gianyar.

Untuk menentukan Jegeg Bagus Bali 2019, ketiga finalis Jegeg mendapatkan pertanyaan  dari Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster. Hal yang istimewa dalam sesi ini adalah pertanyaan yang ditujukan kepada para finalis Jegeg disampaikan dalam Bahasa Bali dan tiga besar Jegeg juga menjawab pertanyaan dalam Bahasa Bali. Sedangkan pertanyaan untuk tiga grand finalis Bagus diberikan oleh Sekda Dewa Indra.

Baca juga:  "Banten" dan Generasi Muda Hindu

Para grand finalis JBB 2019 tidak hanya pandai dalam berbahasa Indonesia dan menguasai sejumlah bahasa asing, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, juga sangat fasih dalam  berbahasa Bali sesuai dengan sor singgih yang ada. Hal ini terlihat dari sesi dialog promosi pariwisata serta sesi tanya jawab. Para grand finalis menjelaskan dan menjawab menggunakan tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Bali serta Bahasa Inggris.

Setelah melewati seleksi yang sangat ketat, Jegeg Bagus Tabanan atas nama Ni Putu Sri Pratiwi dan Gede Made Cahya Trisna Pratama meraih gelar Jegeg Bagus Bali 2019. Menyusul di posisi Runner up 1 diraih Jegeg Buleleng dan Bagus Denpasar, dan diposisi Runner Up 2 diraih Jegeg Karangasem dan Bagus Gianyar. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *