Bupati Suwirta rapat bersama DPRD Klungkung, Senin (15/7). (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Rapat gabungan eksekutif dan legislatif, Senin (15/7), berlangsung tegang. Pasalnya, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sempat menyinggung hasil kunjungan kerja (kunker) dewan, yang seyogyanya tetap disampaikan kepada OPD terkait, agar dapat diterapkan.

“Barangkali kalau teman-teman dewan ada hasil kunker yang dapat diterapkan di daerah, mari kita komunikasikan agar bisa diterapkan bersama,” katanya.

Namun, respons sejumlah dewan rupanya berbeda. Dewan nampak memanas, karena selama ini mengaku selalu menyampaikan hasil kunker itu kepada OPD terkait dalam sejumlah rapat kerja.

Ucapan bernada diplomatis dari Bupati Suwirta itu, justru mengundang reaksi negatif dari sejumlah anggota dewan. Mereka menangkap ungkapan Bupati Suwirta itu, sebagai sentimen negatif yang menimbulkan kesan kalau kegiatan kunjungan kerja mereka selama ini, hanya menghamburkan anggaran saja.

Baca juga:  Wakili Bali, SMAN 2 Semarapura Ikut Lomba Sekolah Sehat Nasional

Bahkan, Ketua Dewan Wayan Baru harus segera meluruskan ungkapan Bupati Suwirta itu, agar tidak terkesan demikian. Ketua Dewan menegaskan, hasil kunjungan kerja, sesungguhnya selalu disampaikan kepada OPD terkait.

Baru menduga, sepertinya OPD terkaitlah yang tidak menyampaikannya kepada bupati. Menurutnya ini harus diluruskan agar tidak menjadi preseden buruk bagi dewan, agar anggaran tidak dianggap melakukan studi tiru hanya menghamburkan anggaran saja. “Bahkan, saya sendiri sering nelpon langsung pimpinan OPD terkait, tetapi tidak pernah diangkat. Seperti kepala dinas pendidikan, dinas pariwisata, kantor perizinan, juga sama. Silahkan tanya langsung sama kadisnya,” tegasnya.

Baca juga:  Pengunduran Diri Suwirta Disetujui DPRD Klungkung

Legislator lainnya, Komang Suantara, menambahkan hasil studi tiru yang dimaksud, juga direkomendasikan dalam program. Contohnya, seperti dengan Dinas Pertanian, direkomendasikan untuk mengadakan penelitian angroponik di Nusa Penida. Tetapi, bagaimana tindakan konkritnya di lapangan dikatakan tidak ada.

Demikian juga terkait dengan kondisi jalan, khususnya di Nusa Penida. Hasil studi tiru ke luar daerah, dewan mengarahkan agar melibatkan Pusjatan (Pusat Kajian Jalan dan Jembatan) untuk memperoleh hasil infrakstruktur yang maksimal. “Jangankan bersikap, bersuara saja tidak ada. Kenapa tidak melakukan kerjasama dengan Pusjatan. Padahal, semua fraksi sudah menyetujui. Saya katakan Nusa Penida itu (infrakstruktur) sangat buruk. Karena di sana sini kami lihat sudah rusak parah,” sorot Suantara, yang membuat situasi memanas.

Baca juga:  Kasad Kunker di Bali, Ini Agendanya

Meski situasi kian memanas, Bupati Suwirta terlihat tetap tenang. Meski dalam kondisi belum pulih sepenuhnya pascaoperasi, dia tetap menerima masukan, baik kritik dan saran yang disampaikan legislatif sebagai bagian dari pemerintah daerah. Dia meminta OPD terkait ke depan, agar terbuka dengan legislatif.

Jalin komunikasi yang baik dengan legislatif, tindaklanjuti segala rekomendasinya yang sejalan dengan visi pembangunan pemerintah daerah. “Kalau ada teman dewan yang nelepon, tolong diangkat. Saya sendiri pun kadang nelepon pimpinan OPD tidak diangkat langsung. Makanya saya sering share di grup WA,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *