Suasana latihan untuk pawai PKB digelar Jumat (14/6). (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelepasan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI, Sabtu (15/6) besok, akan ditandai dengan pemukulan kulkul (kentongan, red) oleh Presiden RI Joko Widodo. Setelah itu langsung disambut dengan tabuh ketug bumi dari ISI Denpasar, yang sekaligus mengiringi maskot PKB “Siwa Nataraja” sebagai tanda pawai telah dilepas.

“Presiden dan undangan kehormatan nanti berjalan kaki menuju panggung kehormatan diiringi barisan penari pendet dan baris,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan “Kun” Adnyana di sela-sela gladi pawai PKB XLI di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (14/6) pagi.

Baca juga:  Kasus Laporan Palsu Sukerti Dilimpahkan ke Kejaksaan

Awalnya, lanjut Kun, presiden memang direncanakan menaiki mobil hias saat memasuki panggung kehormatan. Namun rencana itu urung dilakukan karena jarak yang terlalu pendek. Setelah presiden menaiki panggung kehormatan dan duduk, para penari pendet dan baris akan langsung menari.

Total ada 100 penari pendet dan 100 penari baris dari SMK Negeri 3 Sukawati yang dilibatkan.

“Setelah itu baru acara dimulai. Gubernur terlebih dulu menyampaikan laporan ucapan selamat datang, setelah itu sambutan presiden kemudian membuka dan melepas pawai PKB,” imbuhnya.

Baca juga:  Desa Adat Pancasari ‘’Pangempon’’ Ulu Suci dan Ulu Merta Jagat Bali

Kun mengharapkan 14 kontingen yang menjadi peserta pawai bisa disiplin dengan waktu. Yakni maksimal 7 menit saat membawakan garapannya.

Setelah semua kontingen tampil dalam pawai, presiden akan menaiki mobil hias. Rute pawai sendiri mengikuti prosesi purwa daksina, dari depan ujung timur panggung kehormatan pertama dan berakhir di depan Kantor DPRD Bali. Sebelum upacara pelepasan dimulai, disuguhkan musik protokoler.

Di depan Monumen Bajra Sandhi sebelah kiri diisi oleh Gong Gede SMKN 3 Sukawati Gianyar, serta di sebelah kanan disajikan Gamelan Semar Pagulingan oleh Sekaa Gong SMKN 5 Denpasar. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Berkreasi Seni di Masa Pandemi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *