BANGLI, BALIPOST.com – Erupsi Gunung Agung di Karangasem, Kamis (4/4) dini hari menyebabkan sejumlah desa di Bangli terpapar abu vulkanik. Berdasarkan data BPBD Bangli, paparan abu vulkanik dirasakan beberapa desa di tiga kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangli Wayan Karmawan menyebutkan, di Kecamatan Kintamani, desa yang terpapar abu yakni Desa Abang Batudinding. Sementara di Kecamatan Tembuku, desa yang paling terdampak yakni Desa Bangbang. Di Kecamatan Bangli, ada dua desa yang terpapar abu yakni Desa Landih dan Pengotan.
Berdasarkan hasil koordinasi yang telah dilakukannya dengan para perbekel di desa tersebut, paparan abu vulkanik tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat. Meski demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat di wilayah yang terdampak untuk selalu menyiapkan alat pelindung diri (APD) terutama jika beraktifitas di luar ruangan. “Seperti memakai kaca mata, memakai penutup hidung, topi, baju dan celana panjang, serta bak-bak penampungan air,” kata Karmawan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa menambahkan meski paparan abu vulkanik dirasakan ke beberapa desa di Bangli, pihaknya hingga siang belum ada membagikan masker untuk warga. Alasannya karena paparan abu hanya terjadi sesaat pada dini hari. “Dari pagi hingga siang ini sudah tidak ada abu lagi ke Bangli. Hanya menyisakan dampak saja,” terangnya.
Namun demikian, di Posko BPBD Bangli pihaknya telah menyiagakan ribuan masker untuk warga. “Saat ini BPBD Bangli sudah menyiapkan masker sebanyak 5000 pieces. Apabila diperlukan siap didistribusikan ke desa terdampak,” imbuh Agus.
Sementara itu, di tempat terpisah sejumlah petugas kepolisian dari Satlantas Polres Bangli melakukan kegiatan bagi-bagi masker untuk warga dan wisatawan yang ada di wilayah Penelokan. Pembagian masker dilakukan untuk mengurangi dampak abu terhadap kesehatan warga dan wisatawan.
Kasat Lantas Polres AKP Nengah Sona ditemui di sela-sela kegiatan simpatik kemarin mengatakan sedikitnya 200 masker telah dibagikan pihaknya kepada warga dan wisatawan. Kegiatan ini akan rutin dilakukan menyesuaikan kondisi aktifitas vulkanik Gunung Agung.
Jika erupsi kembali terjadi, pihaknya akan membagikan masker lagi kepada warga dengan melibatkan personil yang lebih banyak. Selain membagikan masker, Sona mengatakan dalam kegiatan itu phaknya juga sekaligus memberikan teguran simpatik kepada pengendara yang tidak pakai helm. “Kami juga melaksanakan pengaturan lalu lintas dalam rangka karya di Pura Ulun Danu Batur. Karena meski sudah karya sudah kasineb, masih banyak pemedek yang tangkil. Untuk itu kami lakukan antisipasi demi kelancaran dan keamanan lalu lintas menuju Pura Ulun Danu Batur,” kata Sona. (Dayu Swasrina/balipost)