Air menggenangi lapangan basket di Gor Kebo Iwa pada Selasa (26/3) malam. Kondisi ini membuat sejumlah pertandingan Porsenijar Gianyar ditunda. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Warga digegerkan dengan banjir di dalam areal Gor Kebo Iwa, Gianyar pada Selasa (26/3) malam. Ironisnya, pertandingan basket porsenijar antara dua SMA malam itu harus dihentikan karena bencana yang mengiringi hujan lebat ini. Bahkan akibat bencana ini, sejumlah pertandingan dalam rangakaian Porsenijar pun tidak bisa diselenggarakan di gor tersebut pada Rabu (27/3).

Genangan air setinggi betis orang dewasa menggenangi lapangan basket di Gor Kebo Iwa. Informasi dihimpun bencana ini terjadi karena luapan air dari luar stadion yang masuk lewat toilet di sisi barat. Diduga luapan air coklat keruh itu berasal dari pengerjaan proyek di sebelah utara gor tersebut.

Akibat kondisi ini pertandingan basket porsenijar antara SMA N 1 Gianyar melawan SMA N 1 Ubud tidak bisa dilanjutkan. Padahal pertandingan tersebut sudah berlangsung 3 kuarter, dan akan melanjutkan ke kuarter ke empat. Sejumlah penonton juga pulang dengan kecewa, padahal SMA N 1 Gianyar sudah unggul dengan skor 30:12.

Baca juga:  Ruang Terbuka Hijau GOR Kebo Iwa Digarap

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Perbasi Gianyar, Agus Sudiasa mengaku selama malam itu kondisi lapangan tidak memadai sehingga pertandingan harus dihentikan. Diperkirakan pertandingan basket penutupannya akan diundur dan mencari lapangan alternatif lainnya. Bukan karena atap bocor, melainkan air meluap dari luar GOR masuk ke dalam melewati toilet sebelah barat bangunan tersebut. Diduga kondisi ini terjadi karena gorong-gorong tersumbat material proyek. “Berawal air hujan masuk ke lubang toilet, tapi saking besarnya arus sampai menggenang di lapangan basket, sehingga pertandingan dihentikan,” jelasnya.

Menurutnya bencana ini memicu kerusakan fatal pada lapangan basket di Gor Kebo Iwa. Sebab permukaan lapangan yang berbahan kayu menjadi rusak. “  Bisa dilihat beberapa ruas lantai kayu itu sudah naik mengembung karena menghisap air, tentu ini tidak representative untuk bertanding, misal drubel bola jadi sulit krena lantai tidak rata, selain itu juga licin jadinya kan berbahaya untuk anak-anak, “ katanya.

Baca juga:  Harga Produk Pertanian Kerap Anjlok, Ini Upaya Pelaga

Keesokan harinya sekitar pukul 09.00 wita sejumlah staf  Dinas Pemuda dan Olahraga dibantu Damkar Kabupaten Gianyar tampak masih menyedot genangan air. Meski sudah surut, lapangan yang berbahan kayu tersebut masih menyimpan air saat diinjak. Sehingga genangan air masih muncul dan menyebabkan kayu-kayu yang melapisi lapangan di beberapa titik mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Anak Agung Gede Agung mengaku sudah mengecek dan menindaklanjuti genangan air tersebut, Rabu (27/3). Ia menjelaskan air diperkirakan bersumber dari luapan air hujan dari luar gedung. Lantaran air hujan masuk ke dalam GOR melalui gorong-gorong yang tersumbat oleh material proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) BPJS Ketenagakerjaan. “Ini sudah kedua kalinya sejak ada proyek di sebelah utara GOR. Sebelumnya tidak pernah kebanjiran seperti ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengaku mulai pukul 05.00 sudah berada di GOR Kebo Iwa. Dikerahkan juga beberapa stafnya untuk membersihkan genangan air yang ada. Bahkan mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk menyedot genangan  tersebut yang tingginya sekitar sebetis. “Karena kami kewalahan, minta tolong Damkar untuk nyedot air,” ungkap dia.

Baca juga:  Galian C, Jalur Gelumpang-Pinda Dipenuhi Lumpur

Sedangkan pertandingan basket, diakui memang sementara waktu ditunda. Direncanakan juga pertandingan akan digeser lokasinya ke lapangan basket Tegal Tugu. Selain itu pihaknya juga masih berkoordinasi termasuk dengan pihak desa setempat. Kedepan, dikatakan akan ada rapat dua hari lagi. “Saya mau rapat dengan tim lagi dua hari, nanti dalam rapat saya sampaikan kondisi niki,” pungkasnya.

Kepada pekerja proyek, Kadispora Agung Gede Agung juga mengaku sudah berkoordinasi. Saat datang ke GOR ia mengaku sudah ketemu pengawas proyek. “ Kalau untuk ganti rugi, belum ada sampai kesana,” tandasnya. (Manik Astajaya/Balipost)

 

 

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *