Pimpinan Kelompok Media Bali Post (KMB) ABG Satria Naradha saat memberikan punia berupa tabungan berjangka dan hanpon kepada pemangku dan pecalang di Pesraman, Besakih, Rendang, Karangasem, Selasa (19/3). (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kelompok Media Bali Post (KMB) menyerahkan punia berupa tabungan berjangka Koperasi Krama Bali (KKB) kepada Pemangku di Pura Agung Besakih, Selasa (19/3). Selain punia ke pemangku, KMB juga memberikan punia Handphone kepada pecalang di Besakih sebagai alat komunikasi.

Punia diberikan langusng Pimpinan KMB, ABG Satria Naradha yang diterima langsung Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha.

Punia tabungan berjangka diberikan kepada 24 orang pinandita (pemangku) dan 44 pecalang menerima punia berupa dana tabungan di Koperasi Krama Bali dan handphone sebagai alat komunikasi dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Baca juga:  KMB Serahkan Bantuan Tangki Air

Tabungan ini diberikan karena pemangku mempunyai peranan yang sangat penting pada setiap upacara atau yadnya yang berlangsung di Pura Agung Besakih. Begitu pula dengan Pecalang. Kaena pecalang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran setiap upacara adat di Bali dalam sekala besar, terutama di Pura Agung Besakih yang saat ini sedang berlangsung Karya Agung Panca Wali Krama dan Betara Turun Kabeh.

Baca juga:  Krama "Ngayah" Persiapan Melasti Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada KMB atas kepedulian untuk para pemangku dan pecalang di Besakih dengan memberikan punia berupa tabungan berjangka ini dan handphone kepada pecalang.

Kata Widiartha, jika apa yang dilakukan KMB ini merupakan langkah awal agar pemerintah dan semua komponen lebih peduli terhadap pemangku dan pecalang yang merupakan komponen penting dalam upacara keagamaan.

Baca juga:  Sabtu, Drama Turgi Dipentaskan Perdana

“Gerakan sejuta umat untuk ajeg Bali ini semacam pemantik kepada pemerintah dan seluruh komponen agar tidak hanya peduli kepada para pemangku dan pecalang pada saat upacara saja, tetapi setiap saat. Dan mudah-mudahan pemerintah dan para umat se-Bali mengedukasi dan memberikan bantuan berupa donatur kepada para pinandita. Sehingga, pinandita kedepannya mendapatkan perhatian yang lebih,”harapnya. (Eka Prananda/Balipost)

 

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *