SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pembuangan bayi kembali terjadi. Kali ini, bayi laki-laki baru lahir ditemukan di By-Pass IB Mantra yang masuk wilayah Kusamba, Senin (4/2).

Bayi tersebut masih hidup terbungkus kain putih di dalam tas belanja dengan kondisi tubuhnya dikerubuti semut. Nampaknya bayi baru saja lahir, sebelum dibuang orangtuanya, karena di perut bayi itu, masih terdapat sisa tali pusarnya.

Terkait temuan ini, Kapolsek Dawan, AKP Kadek Suadnyana, mengaku masih melanjutkan serangkaian penyelidikan untuk mengendus siapa identitas kedua orangtuanya. Sejumlah saksi terkait sudah dimintai keterangan.

Baca juga:  Tambah 50 Kasus Transmisi Lokal, Ini 3 Besar Terbanyak Sumbang Warga Terpapar

Tetapi, sejauh ini ditegaskan belum ada petunjuk lebih lanjut yang bisa dijadikan petunjuk untuk menguak misteri kenapa bayi laki-laki ini di buang. “Kami harus berupaya keras mengungkap siapa pelakunya. Apakah memang kedua orangtuanya, atau ada pelaku lain. Tunggu saja perkembangannya,” tegasnya.

nayi pertama kali ditemukan oleh seorang petani I Nengah Garnita (54), persis di antara timur Pertamina Kusamba dengan barat Tukad Banges. Warga Banjar Pande Desa Dawan Klod ini kepada polisi mengaku awalnya mendengar suara tangisan bayi, sekitar pukul 09.00 wita.

Baca juga:  Tiga Pengeroyok Polisi Masuk DPO

Setelah dia mencari sumber tangisan itu, ternyata sumbernya adalah bayi tak bertuan yang tergeletak begitu saja di TKP. Penemuan ini oleh warga sekitar langsung dilaporkan ke Polsek Dawan, guna penanganan lebih lanjut.

Suadnyana mengatakan, personil polisi langsung mendatangi TKP, kemudian mengamankan TKP dari warga sekitar dan segera membawa bayi mungil ini ke Puskesmas Dawan II, guna memastikan kondisi kesehatannya. “Hasil penanganan di Puskesmas Dawan II, bayi laki-kaki ini dinyatakan sehat dan normal. Beratnya 2,7 kg dan panjangnya 46 cm,” katanya.

Baca juga:  Sempat Sesak, Kondisi Bayi Dibuang di Pinggir By-pass IB Mantra Membaik

Bayi mungil ini selanjutnya dirujuk ke RSUD Klungkung. Bayi langsung mendapat penanganan maksimal oleh dokter spesialis anak, dr. Gusti Sudiana. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *