Seorang petani di Desa Kedisan sedang memilih buah tomat untuk dikirim ke pasar. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Harga tomat di tingkat petani yang sempat anjlok, kini sudah mulai membaik. Harga komoditi pertanian yang banyak dihasilkan petani di wilayah Kaldera Batur itu laku dijual dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Hal ini disebabkan, produksi tomat di daerah lain menurun akibat dampak cuaca buruk.

Salah seorang petani tomat di Desa Kedisan, Kintamani Nyoman Sukadana Selasa (15/1) mengatakan naiknya harga tomat sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Kenaikan harga tomat terjadi secara perlahan dari harga seribu rupiah per kilogram.

Baca juga:  Kasus Harian Masih Dua Digit, Pasien Sembuh Tambah Lebih Banyak

“Sebelumnya anjlok hanya seribu perkilo, terus naik jadi Rp 2 ribu, Rp 3 ribu dan seterusnya sampai Rp 5 ribu per kilo,” ujarnya.

Lanjut dikatakannya bahwa saat empat hari lalu, harga tomat sempat tembus Rp 8 ribu perkilogram di tingkat petani.

Menurut Sukadana, harga Rp 5 ribu per kilogramnya, sudah tergolong bagus. Dengan harga itu, petani sudah bisa mendapatkan untung yang lumayan dari hasil panennya.

Baca juga:  Musim Hujan, Petani Baturinggit Hentikan Produksi Garam

Dikatakannya, membaiknya harga tomat saat ini dipengaruhi karena cuaca. Dimana dengan cuaca yang sering hujan, menyebabkan produksi tomat di beberapa daerah lainnya seperti Jawa, menurun. Dampaknya pasokan tomat yang selama ini banyak didatangkan dari Jawa ke Bali pun berkurang. “Sedikit pasokan dari luar Bali sekarang. Ini tomat dari sini nanti bisa dikirim sampai ke Jawa,” katanya. (dayu rina/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *