GIANYAR, BALIPOST.com – Pasca dilaporkan pada Minggu (3/12), temuan sarkofagus di subak Amping, Banjar Gelgel, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, kini sudah dibawa ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Berdasarkan hasil pengecekan di dalam Sarkofagus itu, petugas BPCB menemukan perhiasan yang terbuat dari perunggu.

Kepala BPCB Bali, Wayan Muliarsa, menyatakan tim dari BPCB Bali, sudah turun ke lokasi pada Senin pagi dipimpin Kepala Seksi BPCB, Komang Anik Purniti. Berdasarkan hasil pengecekan, pihaknya menemukan perhiasan berupa gelang yang diperkirakan terbuat dari bahan perunggu. Menurutnya memang biasa terdapat perhiasan sebagai bekal kubur pada Sarkofagus. “Gelang itu bekal kuburnya,” ucapnya dikonfirmasi Selasa (1/1).

Baca juga:  Dari Bandara Ngurah Rai Tak Beroperasi 24 Jam hingga Pengakuan Dua Pelaku Habisi Nyawa Buruh Proyek

Secara terpisah Kepala Seksi Perlindungan dan Pengembangan BPCB Bali, Komang Anik Purniti, menyatakan telah mengorek isi sarkofagus dengan panjang sekitar 50 centimeter lebih itu. “Berisi beberapa gelang, saya lupa jumlahnya, sekitar 4 atau 5. Gelangnya berwarna perunggu tapi sudah korosi,” jelasnya.

Mengenai gelang itu, pihaknya tidak berani mendiskripsikan apakah termasuk gelang atau cincin. “Diameter gelang kalau dibilang gelang terlalu kecil, tapi kalau dibilang cincin, terlalu besar. Ukurannya seperti diameter telor. Kami tidak berani bilang itu dipakaikan ke tangan atau hanya diletakkan saja di dalam sarkofagus,” jelasnya.

Baca juga:  Dari Pelestarian Sapi Putih di Taro Terancam hingga PPKM Sudah 3 Jilid, Zona Merah Masih Mendominasi Bali

Sementara untuk kondisi tulang di dalam Sarkofagus itu dipastikan sudah rapuh. Pihaknya pun cukup kesulitan melakukan identifikasi. Namun beruntung pihaknya menemukan gigi pada Sarkofagus tersebut. “Kami temukan gigi, perkiraan itu orang dewasa,” jelasnya.

Kini atas persetujuan pemilik lahan dan warga desa, sepakat menyerahkan sarkofagus yang terbuat dari batu itu sebagai koleksi BPCB yang berkantor di Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh. ” Sarkofagus sudah langsung dipindahkan ke kantor di Bedulu, ” katanya.

Baca juga:  Dharma Kerti Natih Jabat Direktur Perencanaan, Umum dan Operasional RSUP Sanglah

Diterangkan bahwa jasad orang yang dimasukkan dalam sarkofagus, dominan adalah mereka yang memiliki status sosial tinggi. Komang Anik menambahkan, sejauh ini ada 4 sarkofagus yang sudah ditemukan di Desa Keramas. “Temuan ini setipe dengan temuan yang dulu, dari bentuk dan ukirannya,” ujarnya.

Sebelumnya Sarkofagus memang sempat ditemukan di Subak Abang Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh pada 2009. Sarkofagus yang kala itu ditemukan oleh pembuat batu bata, diduga berasal dari jaman Megalitikum. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *