AMLAPURA, BALIPOST.com – Kecamatan Kubu, terkenal dengan tekstur tanah kering. Kondisi itu membuat warga kesulitan untuk mengembangkan komoditas pertanian.

Kendati demikian, warga Banjar Dinas Dalem, Desa Tianyar Tengah tetap berusaha mengembangkan sejumlah tanaman komoditas di lahan kering tersebut.

Klian Subak Abian Dalam, Wayan Pujiyasa menjelaskan, komoditas pertanian yang dikembangkan saat ini adalah kacang panjang, kangkung, cabai, sawi, ketimun serta terong. Kata dia, pengembangan ini mulai dilakukan sejak Oktober 2018.

Lahan yang disiapkan untuk mengembangkan komoditi itu seluas 2,5 are. “Ide awal untuk pengembangan tanaman tersebut bermula dari pelatihan Yasera, yayasan yang bergerak di bidang hortikultura dan tanaman. Setelah itu kita coba menamam itu. Dan hasilnya, tanaman bisa berkembang cepat. Tanah sini bagus. Cocok dengan tanaman yang ditanam. Walaupun kering tapi bisa ditanami sayuran,” ungkap Pujiyasa.

Baca juga:  Desa Adat Kalibalang Lestarikan Adat dan Budaya Lewat Pertanian

Puniyasa mengatakan, pertumbuhan tanaman cukup bagus. Agar tanah lembab dan basah agar tidak cepat kering, maka dipermukaan tanah diberikan plastik.

Hanya saja, saat ini pihaknya terkendala air untuk menyiram. Dibutuhkan air 1 – 2 tangki hingga panen mengingat tanaman tiap hari mebutuhkan siraman air supaya berkembang. “Warga berharap hujan segera datang biar bisa bercocok tanam. Seandainya musim hujan datang pertumbuhan sayur lebih cepat. Jadi kita harap melalui terobosan diharapkan masyarakat Banjar Dalem ikut serta mengembangkan sayuran,” katanya.

Baca juga:  Jumlah Kasus Transmisi Lokal Denpasar Terbanyak di Bali, Wali Kota Diminta Buat Kebijakan Disiplinkan Warga

Untuk pemupukan tanaman, Puniyasa, dipakai pupuk organik, dengan cara diolah sendiri. Bahannya mengunakan daun gamal, koral, tunas bambu dan gula. “Daun gamal, koral, serta tunas bambu diolah. Setelah  itu diisi gula. Pupuknya bagus untuk tanaman,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam waktu dekat, beberapa warga dari Banjar Dalem akan mencoba menanam sayuran di pekarangan rumahnya. Harapannya, lahan bisa difungsikan dan memberi keuntungan.

Baca juga:  Jelang Nyepi, Melasti Digelar Tiga Desa Pakraman di Pantai Masceti

Saat ini lahan dibiarkan karena kering. Masyarakat hanya menanam jambu mente. “Kita harap warga bisa mengembangkan komoditi ini di pekarangan rumah mereka. Sehingga lahan kering bisa dimanfaatkan untuk pertanian yang menghasilkan,” harapnya.

Kepala Dusun Dalem, Nyoman Sujana mengaku, terobosan ini merangsang warga untuk beralih menjadi petani sayuran. Sekarang sebagian besar warga di Banjar Dinas Dalem berprofesi sebagai petani arak, serta buruh petani di Trunyan, Kecamatan Bangli. Kata dia, warga Banjar Dinas Dalem, Desa Tianyar Tengah, saat ini kesulitaan peroleh air bersih setiap tahunnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *