Ida Pedanda melakukan ritual mapepada serangkaian Tawur Agung di Pura Dasar Buana Gelgel. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tawur Agung, Mahayu Jagat dan Marisudha Bumi di Pura Dasar Buana Gelgel, Klungkung, akan berlangsung Jumat (23/11) hari ini. Sebagai persiapan karya ini, seluruh wewalungan yang dipergunakan untuk sarana upacara, disucikan melalui ritual Mapepada, Kamis (22/11).

Hari ini diperkirakan akan ada sekitar 8.000 umat hindu dari Desa Pekraman Gelgel, dan umat Hindu Bali lainnya yang tangkil (bersembahyang). Ada sebanyak 23 wewalungan, antara lain kebo, kambing, menjangan, kijang, lubak, petu (monyet hitam), angsa, banyak (angsa loreng), penyu, sapi, anjing bangbungkem, babi plen (kucit butuan), musang hingga ayam mancawarna.

Koordinator sarana upacara karya, Dewa Soma, menjelaskan tujuan utama dari prosesi ini, selain untuk menyucikan wewalungan, setelah menjadi sarana upacara, maka roh hewan ini akan menjadi makhluk yang derajatnya lebih tinggi. Sifat liarnya diproses dengan berbagai banten, lalu disucikan dengan doa puja, serta meningkatkan kualitas rohnya dengan persembahan banten bebangkit.

Baca juga:  Hendaknya, Manusia Pahami Proses Alam

Proses mapepada wewalungan dipusatkan di pertigaan Desa Gelgel, kapuput Ida Pedanda Gede Jumpung Putra Keniten.Suara gamelan dan suara genta dari sulinggih terdengar mengalun dari tempat ini.

Meski tersengat terik matahari, namun tidak menyurutkan semangat krama setempat ngaturang ngayah dalam prosesi mapepada. Usai mapepada seluruh wewalungan ini diserahkan kepada setiap banjar yang mendapat giliran ngaturang ngayah. Dimana, setiap harinya ada empat banjar adat yang ngaturang ngayah, dari 28 banjar adat di Desa Pakraman Gelgel.

Baca juga:  Go Digital, Klungkung Luncurkan Aplikasi Destinasi Pariwisata

Bendesa Gelgel, I Putu Arimbawa menambahkan Mapahayu Jagat dan Marisudha Bumi, sebagai upaya awal penyucian palemahan desa setempat. Tujuan upacara ini adalah menyucikan palemahan desa dari berbagai bentuk leteh, letih, letuh, dan berbagai mala dari beberapa peristiwa pelik sebelumnya yang menimpa Pura Dasar Buana Gelgel. “Semua wilayah desa disucikan dulu, namanya upacara Mahayugumi Marisudha Jagat. Maknanya Mahayugumi artinya membuat bumi ini ayu, Marisudha Jagat mensucikan dengan cara Tawur Agung,” katanya.

Baca juga:  Tradisi Mapeed di Hari Peringatan Puputan Margarana

Setelah melaksanakan upacara Mahayugumi Marisuda Jagat, baru dilaksanakan upacara mensakralisasi palinggih pura di areal Dasar Buana Gelgel, antara Iain Pura Puseh, Pura Yasa, Pura Beji, Pura Dasar, Pura Bale Agung dan Pura Melanting. Semua krama Desa adat Gelgel pedek tangkil membawa aturan sesidan untuk bersama-sama muspayang Tawur Mahayu Jagat Marisudha Bumi, memohon kerahayuan, kerahajengan dan keselamatan. Agar Desa Pekraman Gelgel dan jagat Bali pada umumnya terbebas dari berbagai leteh dan mala. Pada saat itu setelah upacara selesai dilanjutkan upacara mendem penyejeg gumi sebagai proses akhir. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *