Masyarakat diminta waspada terjadinya gelombang tinggi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kondisi gelombang laut tinggi masih terlihat beberapa hari terakhir. Seperti pada Selasa (11/9) di Pantai Petitenget. Bendera larangan berenang mulai dipasang di beberapa titik.

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Drs. M. Taufik Gunawan, Dipl. SEIS, kondisi cuaca saat ini secara umum cerah berawan. Suhu udara berkisar antara 23-32 °C, dengan kelembaban udara berkisar antara 58-92 persen.

Angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8-34 Km/Jam. Dikatakan, kondisi saat ini, tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar antara 0.5-1.5 meter.

Baca juga:  Tambahan Harian COVID-19 Nasional Naik Lagi di Atas 6.000

Sedangkan di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-3.5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5- 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-3 meter. “Kondisi ini disebabkan oleh, wilayah Bali sebagian besar masuk musim kemarau, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali 26-28 derajat celcius,” katanya.

Dijelaskannya, tinggi gelombang laut yang terjadi saat ini, memang di pengaruhi oleh 3 faktor. Diantaranya, kecepatan angin saat ini angin yang bertiup di atas Samudera Hindia mencapai 28 km/jam.

Baca juga:  Dua Bulan Diberlakukan, Retribusi PWA Capai Rp64,75 Miliar

Selain itu, durasi angin bertiup. Angin yang bertiup di atas Samudera Hindia cukup konstan dari beberapa hari lalu sehingga memicu meningkatnya ketinggian gelombang.

Kemudian, juga dipengaruhi oleh jarak yang ditempuh angin. Hal ini yang membedakan gelombang di samudera Hindia lebih tinggi dibandingkan Selat Bali bagian utara ataupun Selat Lombok bagian utara. “Karena di samudera, angin dapat menempuh jarak yg lebih jauh sebelum menemui hambatan berupa daratan,” jelasnya.

Baca juga:  Aksi Sosial, Pemkab Jembrana Gelar Golf Tournament Charity Jembrana Bahagia

Dengan kondisi ini, masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi tinggi gelombang laut mencapal 2 meter atau lebih terutama di Selat Bali bagian Selatan. Selat Badung, Perairan Selat Bali, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *