Kadis Pertanian Karangasem, I Wayan Supandi. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaku petani Bali khususnya di Kabupaten Karangasem usianya sudah memasuki 40-50 tahun. Kondisi itu membuat kecemasan Dinas Pertanian terhadap kelangsungan sektor pertanian kedepannya. Pertanian tahun ke tahun terancam dengan semakin sedikitnya para petani, lantaran semakin tahun semakin berkurang. Melihat kondisi itu, Dinas Pertanian Karangasem kembali melaksanakan Festival Subak di Bugbug, 1-3 September mendatang.

Kadis Pertanian Karangasem, I Wayan Supandi, Selas (27/8), mengungkapkan kalau Festival Subak ini dilaksankan untuk yang kedua kalinya. Kata dia, kegiatan ini kembali dilakukan adalah untuk melestarikan subak-subak yang ada di Karangasem. Karena lewat kegiatan ini pihaknya bisa melalukan pembinaan terhadap para subak. Karena subak merupakan filosofi Tri Hita Karana. Yakni untuk Parhyangan memberikan aci kepada sang pencipta atas segala anugrah yang diberikan, Pawongan bisa lewat pembinaan supaya organisasi subak bisa lebih bagus dan Palemahan bisa diwujudkan lewat bantuan sarana produksi untuk meningkatkan usaha tani. Termasuk juga mensinergikan dengan pariwisata.

Baca juga:  Petani di Buleleng Belum Banyak Jadi Peserta AUTP

Selain itu, kata Supandi, kegiatan juga untuk mengedukasi anak-anak dan generasi muda khususnya Karangasem agar mereka mau berkecimpung di dunia pertanian. Pasalnya, sekarang ini yang berkecimpung di sektor pertanian adalah orang tua yang umurnya sudah masuk 40-50 tahun. Sementara anak-anak muda masih enggan bergelut di sektor pertanian karena lebih banyak  memilih terjun di sektor pariwisata. Jadi, jika tidak mulai sekarang mereka diedukasi seperti ini, maka dalam kurun waktu  10 tahun kedepan krisis petani.

Baca juga:  Ciptakan Kartini Bersih Narkoba, BNNK Badung Gugah Generasi Muda

“Banyak anak-anak sekolah yang datang untuk melihat persiapan festival ini. Disana kita mengedukasi mereka memperkenalkan teknologi pertanian. Sehingga dari sana setidaknya menanamkan niat mereka supaya nantinya mau menjadi petani. Kita juga lakukan promosi hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani. Karena ada pameren hasil pertanian. Disana juga akan mampu menumbuhkan ekonomi kreatif berbasih pertanian,”katanya.

Lebih lanjut dikatakanya, untuk mendukung perkembangan di sektor pertanian kedepannya  pihaknya rutin memberikan bantuan alat dan mesin pertania. (Alsintan) kepada petani seperti traktor, alat panen padi dan alat yang lainnya seperti traktor, alat panen padi dan alat yang lainnya.

Baca juga:  Minimalisasi Kasus Rabies, Anjing di Obyek Wisata Disasar

“Semua yang kita lakukan ini dalam upaya untuk peningkatan hasil produksi. Sehingga bantuan sarana wajib diberikan. pertanian sarana produksi. Karena kita ingin menggarap petani dari hulu sampai ke hilir,”tegas Supandi. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *