Gedung Pengadilan Agama Karangasem yang rusak akibat gempa Minggu (5/8) malam. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem terus melakukan pendataaan kerusakan bangunan yang diakibatkan guncangan gempa yang pusatnya di Lombok Utara, Minggu (5/8) malam. Sejauh ini, BPBD baru mendata kerusakan di dua Kecamatan dari delapan kecamatan yang ada di Karangasem.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Arimbawa, Selasa (7/8), mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pendataan. Katanya, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan data pasti terkait kerusakan bangunan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Rendang dan Kubu. “Sementara untuk data kerusakan di kecamatan lainnya kita masih terus dilakukan pendataan karena banyaknya kerusakan yang terjadi. Untuk Kecamatan Sidemen sejatinya sudah melakukan pendataan terkait kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut. Akan tetapi, masih menyempurnakan data agar tidak sampai ada yang tercecer,” ungkapnya.

Baca juga:  Tertimpa Plafon Jebol, Siswa SD 2 Pejeng Kangin Mengalami Luka di Kepala

Arimbawa menambahkan, berdasarkan jumlah kerusakan yang terjadi di dua kecamatan tersebut, estimasi kerugiannya sudah mencapai miliaran rupiah. Diyakini jika laporan dari semua kecamatan sudah masuk, pasti estimasi kerugiannya akan bertambah. “Jika ditambah enam kecamatan lagi bisa jadi kerugian mencapai belasan miliaran atau puluhan miliar. Kalau pastinya belum bisa dirinci karena masih menunggu laporan dari kecamatan yang lainnya,” paparnya.

Dia menambahkan, jika laporan kerusakan rampung baru diserahkan ke Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. “Bantuan yang diberikan nanti sudah ada klasifikasinya mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. Termasuk warga yang meninggal di Denpasar asal Tianyar juga kita ajukan untuk mendapatkan dana santunan kematian. Biasanya dana santunan kurang lebih dapat Rp 15 juta,” tegas Arimbawa.

Baca juga:  Anjing Rabies Gigit Warga di Songan

Disebutkan, BPBD Karangasem juga telah membangun lima tenda yang masing-masing dapat menampung 10 orang dan satu tenda pengungsi yang dapat menampung 40 orang dari Desa Purwekerti, Dusun Amed dan Lebah Abang. “Kubu juga ada permintaan pembangunan tenda. Tapi belum pasti berapa jumlahnya. Kita akan terus kooordinasikan. Karena masih dilakukan pendataan berapa butuh tenda,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *