Jembatan di perbatasan Tabanan-Jembrana tanpa dilengkapi payal. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kawasan perbatasan Jembrana-Tabanan yang sudah ditata menjadi obyek wisata Pantai Yeh Leh masih menyisakan kendala. Selain jembatan yang tepat berada di atas sungai Pengeragoan itu tidak ada payal, juga sampah yang berserakan sisa dari pengunjung.

Jembatan yang berada tepat di perbatasan Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan ini sejak dibangun tidak dilengkapi payal. Dengan ramainya kendaraan yang singgah di lokasi tersebut belakangan ini dikhawatirkan membahayakan para pengunjung. Kendati jalan diantara jembatan itu merupakan tikungan, tetapi saat ini ramai dan banyak kendaraan yang mampir di pinggir jalan nasional itu.

Baca juga:  Sumber Perekonomian, Kesehatan Tradisional Bali Diberdayakan Lebih Serius

“Kalau dibandingkan dengan jembatan lain, hanya ini yang tanpa payal. Khawatirnya kalau nanti ada kendaraan lolos apalagi kondisi ramai,” terang Artawan, salah seorang pengunjung asal Gianyar yang melintas, Minggu (22/7) lalu.

Disamping jembatan tanpa payal, di sekitar  areal Pantai Yeh Leh dan Patung Makepung sering dijumpai sampah-sampah berserakan. Sampah—sampah itu sisa dari para pengunjung yang mampir di pantai berbatu itu.

Sejatinya sudah disediakan tempat-tempat pembuangan sampah, bahkan kontainer sampah di dalam areal rest area Yeh Leh. Namun sayangnya, kendati dibersihkan dan dikumpulkan menumpuk di pinggir jalan. Sehingga seringkali sampah-sampah plastik sisa makanan beterbangan di sekitar Patung Makepung. Sejak dilakukan penataan di kawasan perbatasan ini, sering dikunjungi warga yang melintas. Walaupun hanya untuk singgah dan berfoto di kawasan pinggir pantai tersebut.

Baca juga:  Sempat Diperbaiki, Jalur Bubung Kelambu ke Yeh Mampeh Kembali Rusak

Selain rest area yang sudah ada sebelumnya, di sekitar obyek Pantai Yeh Leh ini sudah mulai bermunculan  warung-warung tepi pantai diatas tanah pribadi. Terbatasnya tempat parkir juga menyebabkan di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk ini sering padat. Bahkan kadang dijadikan tempat parkir truk.

Sementara itu Perbekel Pengeragoan, Wayan Balikari, dikonfirmasi Senin (23/7) kemarin mengatakan jembatan yang berada di perbatasan itu sudah sejak lama memang tanpa pengaman. Tetapi selama ini juga aman-aman saja. “Sudah sejak lama begitu (tanpa payal),” terangnya.

Baca juga:  Kawasan Grand Inna Bali Beach Direvitalisasi

Jembatan itu berada diatas sungai yang merupakan perbatasan Tabanan dan Jembrana. Sedangkan untuk kebersihan di sekitar obyek Pantai Yeh Leh sejatinya sudah ada tenaga kebersihan. Berikut juga tempat-tempat sampah dan kontainer sampah. Obyek ini dikelola oleh lima desa Pakraman. Sedangkan pengelolaan sampah juga juga dicobakan dikelola melalui BUMDesa. “Ada tenaga yang membersihkan langsung disana, termasuk di Patung Makepung. Desa juga turun (gotong royong bersih-bersih) sebulan sekali,” tandas Balikari. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *