Petugas memadamkan api yang membakar kamar kos-kosan di Banjar Wanayu, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (8/7). (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Warga digegerkan dengan insiden kebakaran yang terjadi pada sebuah kos-kosan di Banjar Wanayu,  Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (8/7). Kamar kos-kosan yang dihuni buruh proyek yang diketahui milik Ketua Paruman Penyungsung Pura Samuantiga, Drs I Wayan Patera itu ludes terbakar.

Informasi dihimpun kobaran api pertama kali dilihat, Sang Ade Sudarsana pada Minggu sekitar pukul 11.00 wita. Saat melintasi lokasi, warga asal Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud itu bahkan langsung menepikan sepeda motornya untuk membantu memadamkan api.

Baca juga:  Sejumlah Warga dari Zona Orange Ini Jadi Korban Jiwa COVID-19

Di lokasi itu Sang Ade juga sempat melepaskan selang pada tabung gas melon yang dilihatnya dekat dengan kobaran api. Bersebelahan dengan lokasi tersebut juga ada selip tempat pengolahan gabah milik Wayan Patera.

Meilhat kepulan asap, sontak buruh di selip itu pun turut menyelamatkan sejumlah benda. Teriakan insiden kebakaran juga menarik perhatian warga lain untuk berdatangan ke lokasi.

Selang beberapa menit, 2 unit mobil damkar Gianyar tiba di lokasi. Sejumlah petugas pun langsung menarik selang air mobil tersebut untuk proses pemadaman. Besarnya api  membuat proses ini berlangsung sekitar 40 menit.

Baca juga:  Villa Terbakar Disambar Petir

Akhirnya api bisa dipadamkan sekitar pukul 12.05 wita. “Begitu menerima laporan, petugas sudah langsung dikerahkan,” ucap Cokorda Gde Agusnawa, Kasat Pol PP Ganyar yang membawahi petugas pemadam kebakaran.

Pascapemadaman, kamar kos seluas 5×5 meter itu nampak hangus pada bagian dinding dan plafon. Tampak pula di sudut ruangan, penanak nasi elektronik yang hancur dengan beras yang tercecer. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.

Baca juga:  Kasus Baru Belum Turun dari Tiga Ratusan Orang, Warga Bali Meninggal Terpapar COVID-19 Tambah Puluhan

Pemilik kos, Wayan Patera mengatakan kamar tersebut dihuni oleh buruh proyek, Santi. Diketahui Santi memang kerap meninggalkan kamarnya dengan magicom masih menyala.

Tujuannya tidak lain, agar ketika pulang siang hari, beras sudah berubah jadi nasi. Namun diduga korsleting, kamar beserta isinya hangus dilalap api. “Ada yang kos di sini, tapi tadi dalam kondisi kosong ditinggal mroyek,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *