Wantilan Pura Jagatnata dibongkar. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Setelah sejumlah prasarana di sekitar Pura Jagatnata dibongkar, kini wantilan yang juga berada di dekat Pura dibongkar. Gedung yang sering digunakan untuk pertemuan itu mulai dibongkar di bagian atap.

Selain itu jalan yang sebelumnya menggunakan paving block juga turut dibongkar. Padahal paving block ini baru beberapa waktu lalu dipasang.

Sisa bongkaran paving block tersebut hingga Kamis (28/6) masih berada di sekitar lokasi. Begitu halnya tumpukan genteng yang ditaruh di halaman depan Wantilan Jagatnata itu.

Baca juga:  Penyisiran Data Coklit KPU Mulai Dilakukan

Di bekas jalan paving block itu juga nampak kembali diperbaiki dengan cara rabat beton. Dari informasi pengerjaan ini merupakan bagian dari pembangunan fasilitas di Kebun Raya (KR) Jagatnata yang ditargetkan akhir tahun ini rampung.

KR Jagatnata yang berada di sekeliling Pura Jagatnata dekat kantor Bupati Jembrana ini pembangunannya menggunakan anggaran dari APBN. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelontorkan anggaran hingga Rp 10 miliar.

Baca juga:  Blokir Akses ke TPA Peh Dibongkar

Selain Wantilan, sejumlah bangunan fasilitas lama yang dibongkar diantaranya toilet di sisi Timur Pura. Sejumlah pohon yang penempatannya tidak sesuai, nampak ikut dibongkar terutama di belakang Pura dan sisi Timur Pura.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman Jembrana I Wayan Darwin sebelumnya mengatakan pembangunan untuk sejumlah fasilitas itu diantaranya pembangunan plasa, perbaikan kolam, wantilan serta sejumlah fasilitas pendukung. Ditargetkan pembangunan ini bisa rampung sebelum Desember tahun ini. Pasalnya kebun raya tematik dataran rendah ini sudah mulai dibuka untuk umum pada akhir tahun.

Baca juga:  Usaba Sumbu, Pralingga Ida Batara Melasti ke Pasih Kelod

Selain pembangunan, upaya menambah koleksi tanaman, khususnya tanaman tematik, usada dan upakara juga terus dilakukan. Pembangunan dan penanaman untuk kebun raya ini juga mendapatkan pendampingan dari Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Beberapa jenis pohon kelapa yang biasa digunakan untuk upakara juga ditanam disini. Begitu juga tanaman endemik yang ada di Jembrana juga ditanam. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *