Sejumlah halter di Pokso Pengungsian UPTD Rendang yang kondisinya sudah rusak berat karena tidak dirawat. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Semenjak status gunung agung diturunkan, masyarakat yang sebelumnya mengungsi di Dinas UPTD Pertanian Rendang, Karangasem seluruhnya sudah kembali ke kampung halaman mereka masing-masing. Kini sudah tidak ada pengungsi lagi, namun shelter-shelter pengungsian yang sebelumnya di tempati pengungsi belum di bongkar. Bahkan sejumlah shalter kondisinya sudah rusak parah akibat tidak dirawat.

Puluhan shelter pengungsian yang sebelumnya berjejer rapi belum dilakukan pembongkaran oleh petugas posko. Sejumlah shelter memang kondisinya masih utuh. Namun sebagian besar shelter kondisinya sudah rusak parah seperti terpal sudah robek dan bagian lainnya rusak akibat tidak dirawat.

Baca juga:  Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Agung Dicabut, Tak Pengaruhi Logistik dan Pengungsi

Tak pelak kondisi tersebut membuat pemandangan di lokasi menjadi kumuh karena terpal maupun kerangka bangunan yang sudah rusak tetap dibiarkan bergelantungan di lokasi. Selain shelter yang rusak, sampah juga menumpuk belum ada yang mengangkut.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Camat Rendang I Wayan Mastra mengatakan, dirinya tidak menampik kalau sejumlah shalter yang ada di posko pengungsian UPTD Pertanian Rendang kondisinya sudah rusak. Kata dia, pihaknya sejauh ini memang belum ada rencana untuk melakukan pembongkaran shelter tersebut. Pasalnya, sejauh ini kondisi Gunung Agung masih belum normal.

Baca juga:  Dari Ancam Ngebom Bali sampai 3 Daerah Laporkan Kasus COVID-19 Harian yang Sama

“Shelter belum dibongkar karena untuk jaga-jaga ketika Gunung Agung kembali erupsi dan warga kembali mengungsi. Kalau shalter itu dibongkar dan warga ada yang datang kepengungsian kita tidak lagi sibuk membangun shalter karena sudah ada. Bagi shelter yang ternaknya sudah hancur tinggal dipasang internal saja. Semoga saja tidak ada lagi warga yang mengungsi,” ucap Mastra.

Mengingat banyak shelter yang terpalnya sudah rusak, kata Mastra pihaknya akan segera melakukan pembersihan sehingga di lokasi tidak lagi terlihat kumuh. Atas kondisi itu, pihaknya berencana untuk melakukan pembersihan bagi shalter yang terpalnya sudah rusak. Sementara untuk kerangkanya tetap dibiarkan dulu.

Baca juga:  Kasus Korupsi Santunan Kematian, Dua Oknum Kadus Divonis 4 Tahun

Sementara itu Koordinator Logistik di Posko UPTD Pertanian Rendang I Wayan Sudiarta mengatakan, sampai saat ini logistik bantuan dari donatur masih menumpuk di UPTD Pertanian. “Logistik masih cukup banyak. Belum ada rencana untuk mengembalikan ke posko utama Tanah Ampo. Masalah logistik ini apakah tetap dibiarkan di sini atau dikembalikan ke Posko utama lebih lanjut kita akan koordinasikan dengan petugas di Tanah Ampo,” tegas Sudiarta. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *