Pj Bupati Rochineng membangun pondasi untuk rumah layak huni bagi warga kurang mampu. (BP/ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Langkah cepat dilakukan Pj Bupati Gianyar, DR. I Ketut Rochineng, SH., MH., dalam upaya pembangunan rumah layak huni bagi warga kurang mampu, Pande Made Sukamba, warga Banjar Bukit Sari, Desa Sidan. Setelah kunjungannya beberapa hari lalu, Ketut Rochineng turun langsung memimpin pembangunan tahap awal berupa pondasi dasar bangunan berukuran 6 M x 5 M tersebut, Kamis, (15/3).

Bak tukang bangunan profesional, Pj Bupati Rochineng tak canggung meski belepotan adonan pasir dan semen. Hal itu juga dilakukan oleh Sekdakab Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Asisten Administrasi Umum Setdakab Gianyar, Wayan Sudamia serta sejumlah staf sekretariat Kantor Bupati Gianyar.

Rochineng ditemui disela-sela kegiatan mengatakan pembangunan rumah layak huni bagi dua warga miskin di Kabupaten Gianyar, yakni di Desa Sidan dan Desa Siangan, berdasar hasil pantauannya langsung ke lapangan. Melihat kondisi rumah dua warga ini, hatinya terenyuh karena dua warga ini sama sekali tak punya tempat tinggal yang layak.

Baca juga:  Pj Bupati Gianyar Larang ASN "Like" dan Komen Postingan Berbau Politik

Bahkan, Pande Made Sukamba sama sekali tak punya tempat tinggal karena beberapa bulan lalu rumahnya yang terbuat dari bambu seadanya roboh dihantam angin kencang. Sementara saat ini, Sukamba bersama keluarganya menumpang tinggal di rumah salah satu warga.

“Dari laporan staf saya, bantuan bedah rumah baru bisa dianggarkan setelah APBD perubahan, sekitar Oktober. Menurut saya ini kelamaan, kasihan warga numpang di rumah tetangga lama. Jadi saya secara pribadi berinisitif mebuatkan rumah untuk mereka,” terang Ketut Rochineng.

Rochineng menambahkan, pengerjaan pondasi awal rumah bedah rumah secara gotong-royong dengan melibatkan staf di lingkungan Sekretariat Kantor Bupati Gianyar sebagai bentuk implementasi dari perayaan Hari Suci Nyepi dua hari mendatang. Selain itu juga untuk mempercepat proses pembangunan, sehingga warga tidak terlalu lama menumpang tinggal di rumah tetangga. “Kita bantu percepat pembangunan pondasinya dengan mengerjakan langsung. Pondasi kita selesaikan hari ini, kemudian akan dilanjutkan oleh tukang. Tujuannya percepatan saja,” tambah Rochineng.

Baca juga:  Dua Bulan Ngungsi, Korban Banjir Banyuning Pasrah

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Banjar Bukit Sari, Desa Sidan, Pande Made Sukamba, (68), memang hidup sungguh memprihatinkan. Bangunan tempat tinggal yang selama ini ditempatinya rata dengan tanah dihantam angin kencang dan hujan awal Januari lalu.

Dilihat dari kontruksi tempat tinggal yang roboh, belum layak dikatakan sebagai bangunan rumah. Bagaimana tidak, kontruksinya sebagian besar dari bambu yang sudah mulai lapuk dengan tembok terbuat dari anyaman bambu.

Adanya angin kencang dan hujan lebat, tempat tinggalnya tak kuat menahan terjangan angin sehingga roboh rata dengan tanah. Beruntung, kejadian tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa.

Baca juga:  Koster Serahkan Piala Liga Kampung U-17 PDI Perjuangan

Semenjak saat itu, Sukamba bersama istri, Ni Made Mustini, (47) dan satu orang anaknya, Pande Made Sastrawan menumpang tinggal di rumah Kelian Banjar Dinas Bukit Sari, Agus Suminarsa. Sukamba dan istri kesehariannya pekerja serabutan. Mereka memanfaatkan penghasilan dari kerjanya tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penderitaan keluarga ini ditambah dengan musibah yang menimpa anaknya beberapa minggu lalu saat bekerja memotong dahan pohon di wilayah Desa Beng. Kejadian tersebut membuat tangan kirinya nyaris terpotong oleh mesin pemotong. Akibatnya, Sastrawan, tak leluasa beraktivitas.

Kodisi tersebut, juga tak jauh berbeda dengan I Wayan Tinggal asal Banjar Roban, Desa Siangan. Tempat yang selama ini ditinggalinya belum layak dibilang rumah. Karena bangunannya semi permanen. Sehingga upaya memberikan bantuan rumah layak huni ini akan dilakukan sesegera mungkin. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *