Ilustrasi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPST.com – Penggunaan bahasa asing saat ini semakin marak hingga mendominasi ruang publik dibandingkan dengan Bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Sebagai contoh beberapa nama seperti hotel, pariwisata, merek dagang, baliho, hingga fasilitas umum lebih banyak menggunakan bahasa asing.

Hal tersebut dapat membuat terkikisnya rasa cinta dan penggunaan terhadap Bahasa Indonesia di ruang publik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kepala Balai Bahasa Bali I Wayan Tama mengatakan masyarakat harus meningkatkan sikap positif terhadap penggunaan Bahasa Indonesia sehingga timbul budaya mencintai dan bangga terhadap Bahasa Indonesia.

Baca juga:  Mengajegkan Bali di Era Milineal

“Bahasa Indonesia yang bermartabat dapat bersaing dengan bahasa asing. Ini bisa dilihat dari negara asia, seperti Jepang dan Cina yang mayoritas warganya memakai bahasa negaranya. Negara tersebut sangat maju dan mampu bersaing di Internasional,” ujarnya.

Mencintai bahasa Indonesia dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari, tegasnya, bisa menjadi nilai lebih tersendiri. Contohnya di sektor pariwisata. Menurut Tama, turis datang ke Bali bukan karena mencari bahasa asing, namun karena di Bali mereka menemukan sesuatu yang berbeda, yakni budaya Bali dan juga Bahasa Bali. “Jadi mari kita maksimalkan potensi yang kita miliki. Meskipun kita menguasai bahasa asing, jangan sampai kita melupakan Bahasa Indonesia,” ungkapnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Siapkan 395 Atlet, Gianyar Incar 3 Besar Porprov
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *