kintamani
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (16/2) pukul 10.37 Wita, wilayah Selatan Bali diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 4,4 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,14 LS-115,42 BT, tepatnya di Samudra Hindia pada jarak 47 km arah baratdaya Klungkung pada kedalaman 66 km.

Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Drs. Taufik Gunawan, Dipl SEIS, dampak gempabumi dirasakan wilayah selatan Bali, seperti Denpasar, Kuta, dan Nusa Dua. Guncangan gempabumi ini, lanjutnya, dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang di wilayah tersebut.

Baca juga:  Estepers dan EEC Gelar ITO 2018, Pariwisata Harus Dikelola Serius dan Mensejahterakan

Ia menegaskan dampak gempabumi pada skala intensitas I-II SIG-BMKG semacam ini belum berpotensi menimbulkan kerusakan dan hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan. Dijelaskan gempabumi ini terjadi aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. “Warga di pesisir selatan Bali dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegasnya.

Baca juga:  Dari Disengat Tawon Meninggal hingga Penculikan Nyaris Dialami Siswi SD

Sementara itu, meski sumber gempa ada di Klungkung, tidak ada kepanikan saat peristiwa itu terjadi. Masyarakat beraktivitas seperti biasa. (Winatha/Sosiawan/balipost)

BAGIKAN